Record Detail
Advanced SearchText
Peran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dalam Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan Guru di Indonesia/ Muhammad Rusdil Fikri
Penelitian ini berawal dari kondisi mutu pendidikan diIndonesia yang memprihatinkan, di manaIndonesia berada pada posisi 74, 73, dan 71 dari 80 negara pada kategori membaca, matematika, dan sains tes PISA tahun 2018. Kondisi ini diperparah lagi dengan keadaan mutu guru yang pada tahun 2015 hasil UKG (Uji Kompetensi Guru) di seluruhndonesia rata-rata mencapai 53,02. Tujuan dari penelitianini untuk menganalisis dan mengetahui peran PGRI dalam memajukan pendidikan diIndonesia melalui peningkatan kompetensidan kesejahteraanguru, sehingga hasil penelitianini mampu memberikan analisa mendalam tentang manfaat keberadaan organisasi profesi guru (PGRI) sekaligus memberikan sumbangsih pemikiran dalam mengoptimalkan peran PGRI diIndonesia. Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis evaluative. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, studi dokumen, dan triangulasi.Hasil penelitianmenunjukkan bahwa peran PGRI dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru diIndonesia dapat terlihat dari program-program kerja yang telah dirumuskan PGRI, dari beragam program kerja tersebut, program prioritas PGRI terdapat pada dua aspek, yaitu: 1) upaya PGRI dalam meningkatkan kompetensi guru, dan 2) upaya PGRI dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Dalam peningkatan kompetensi guru, upaya yang dilakukan adalah a) pelatihan kependidikan (diklat), b) seminar atau webinar, c) membentuk asosiasi guru mata pelajaran yang dikoordinasi Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS), d)memodernisasi media pembelajaran melalui program Smart Learning and Character Center (SLCC) PGRI, e) menggalakkan Gerakan Literasi Guru melalui pelatihan menulis artikel, buku, dan tulisan opini, f) melakukan aksi solidaritas sebagai peningkatan kompetensi sosisal terhadap anggota PGRI yang terkena musibah, dan g) membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak.Dalam meningkatkan kesejahteraan guru, Pada aspekini PGRI mengupayakan terwujudnya “tiga layak” yakni sebagai berikut: a) layak status, yangmeliputimemperjuangkanprogramASNuntukGuruHonorer(K2danNonK),mendorongpemerintahmelaluiPPPK,danmelakukanRDPUdenganKomisiXDPRRI.b)layakpenghasilan,yangmeliputimemperjuangkananggaranPendidikannasionalsebanyak20%dariAPBN,mengusulkanprogramtunjangansertifikasiguru,TAMSIL(Tunjanganpenambahpenghasilan)bagiguruhonorer,danmembuatstartupaplikasi“BantuGuru”.c)layakjaminansosial,yangmeliputimemperjuangkanpemberianpenghargaanbagiguruberprestasi,danpenyediaankendaraansertarumahdinasbagiguru.Dalam memperjuangkan peningkatan mutu guru di Indonesia, hambatan dan kendala tersebut yang dihadapi PGRI adalah: a) kepercayaan guru dan pemerintah terhadap PGRI masih kurang, b) komunikasi yang belum terjalin dengan baik, c) pemerintah daerah memoratorium penerbitan SK Guru Honorer, d) keterbatasan dana pada operasional organisasi. Adapun solusi yang dilakukan adalah a) mengedepankan soft diplomasi, b) memanfaatkan modernisasi organisasi dalam menjalin komunikasi, c) meningkatkan soliditas dan solidaritas organisasi melalui even-even yang digelar PGRI, dan d) membangun kemitraan strategis.
Availability
T0086 | MP/ts T0086 | Perpustakaan Pascasarjana UNJ | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
MP/ts T0086
|
Publisher | Prodi Magister Manajemen Pendidikan Pascasarjana UNJ : Pascasarjana UNJ., 2021 |
Collation |
xvi, 178 hlm. : ilus. ; 29.5 cm.
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
MP/ts
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
Cetakan ke- 1
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available