Penelitian ini berangkatdari semangat pendidikan yang ada di Indonesia yaitupendidikan untuk semua. Konsep pendidikan ini kemudian dikenal dengan pendidikan inklusif, sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan, yaitu sebuah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan sama kepada semua peserta didik baik normal maupun berkebutuhan khusus untuk mengikuti pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama. Tentunya pelaksanaan pendidikan inklusif bukanlah perkara mudah dan semakin menantang ketika munculnya pandemi COVID 19 yang menyebabkan cara hidup manusia berubah. Perubahan besar dan tiba-tiba juga terjadi di dunia pendidikan, dimana seluruh proses pembelajaran menggunakan online mulai dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat manajemen pembelajaran online inklusif, bagaimana proses perencanaan, proses pelaksanaan pembelajaran secara online serta evaluasi pembelajaran secara online. Manajemen pembelajaran online dalam penelitian ini yaitu manajemen pembelajaran secara mikro yaitumanajemen pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif analitis dengan metode studi kasus yaitupenelitian yang difokuskan pada suatu fenomena/ kasus yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan objek penelitian SMPN 36 Jakarta. Tehnik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, focus group discussion (FGD) dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa; pertama, SMPN 36 Jakarta telah melaksanakan perencanaan pembelajaran online sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penyediaan dokumen perencanaan pembelajaran disusun berdasarkan peraturan penyelenggaraan pendidikan dari pemerintah dan dirancang sesuai kesepakatan rapat tahunan. Kedua, pelaksanaan pembelajaran online dilakukan secara terorganisir di bawah satu komando yaitu kepala sekolah. Dokumen pembelajaran yang dihasilkan dari proses perencanaan sebagai dasar setiap guru dalam melaksanakan pembelajaran secara online. Selain itu guru-guru melakukan inovasi-inovasi taktis dilapangan sesuai kebutuhan anak. Ketiga,proses evaluasi pembelajaran online di SMPN 36 Jakarta dilaksanakan sesuai dengan proses perencanaan yang terdokumentasi dalam dokumen pembelajaran yang dibuat oleh setiap guru. Proses evaluasi pembelajaran online terdiri atas sikap dan akademik. Tantang terbesar dalam proses pembelajaran online inklusif adalah teknologi yang belum tersistem dengan baik.