Penelitian ini bertujuan mengembangkanproduk pembelajaran blended learningdengan pendekatan project based learningyang layak dan efektif digunakan pada pelatihan Instruktur di Basarnas. Prosedur pengembangan menggunakan model Integratif Learning DesignFramework(ILDF) yang diintegrasikan dengan model PEDATI pada tahap penyusunan desain pembelajaran. Tahapan pengembangan menggunakan model ILDF meliputi ekplorasi, penyusunan dan evaluasi, sedangkan tahap penyusunan desain pembelajaran dengan model PEDATImeliputi merumuskan capaian pembelajaran, memetakan dan mengorganisasikan materi pembelajaran, memilih dan menentukan aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron serta merancang aktivitas pembelajaran asinkron dan merancang aktivitas pembelajaran sinkron.Uji kelayakan produk melalui penilaian ahli desain pembelajaran, ahli media dan ahli materi, kemudian diujicobakan kepada Rescueryakni uji coba one to onedan kelompok kecil. Hasil penilaian menunjukan skor rata-rata ahli desain pembelajaran 3,19 atau baik, ahli media 3,64 atau sangat baik, dan ahli materi 3,28 berarti sangat baik. Hasil uji coba oleh Rescuer menunjukan skor rata-rata uji coba one to onesebesar 3,20 atau baik dan uji coba kelompok kecil sebesar 3,57 atau sangat baik. Hasil uji efektivitas melalui tes sebelum (pre-test) dan tes setelah (post-test) penggunaan produk hasil pengembangan yang dihitung menggunakan aturan N-Gain Score menunjukan terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 76%. Kesimpulan penelitian bahwa pengembangan blended learningdengan pendekatan project based learningpada pelatihan Instruktur di Basarnas layak digunakan dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Keywords: Blended Learning; Project Based Learning;Pelatihan Instruktur Basarnas; ILDF; PEDATI.