Kemajuan teknologi dalam kehidupan sehari-hari telah mempengaruhi proses pembelajaran pada organisasi institusi publik. Model pembelajaran yang dilaksanakan untuk pendidikan dan pelatihan (diklat) pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia sebagian besar merupakan model pembelajaran tatap muka dengan penggunaan sarana prasarana teknologi informasi (TI) sebagai pendukung pelaksanaan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah pengembangan model tutorial berbasis webuntuk materi manajemen pemeriksaan. Melalui implementasi model tutorial secara onlinetersebut diharapkan dapat diperoleh pemahaman terhadap peningkatan keberhasilan pembelajaran materi manajemen pemeriksaan bagi semua pemeriksa.Fokus penelitian ini diantaranya yaitu konten apa yang akan dikembangkan dalam model tutorial berbasis web, alasan pemilihan materi yang dijadikan konten pembelajaran, bagaimana modelkontenyang disajikan, jenis model pembelajaran onlineyang dikembangkan dan evaluasipembelajaran apa yang akan digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Developmentdengan pendekatankualitatif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, survey dan interview. Responden terdiri dari para pemeriksa BPK untuk peran Anggota Tim dan Ketua Tim yang berkedudukan di berbagai lokasi yang berbeda. Jika dibandingkan dengan penelitian lainnya, penelitian ini memiliki kebaharuan (state of the art) dimana pelaksanaan penelitian dilakukan di BPK sebagai suatu institusi pemeriksa eksternal yang hanya ada satu organisasi di setiap negara. Disisi lain sebagai profesi pemeriksa, mengikuti kegiatan diklat dengan jumlah jam tertentu merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang pemeriksasesuai dengan standar profesi pemeriksaan,sehingga implementasi model tutorial berbasis web dengan konten materi yang merupakan materi pembelajaran tingkat dasar merupakan salah satu solusi untuk mengurangi keterbatasan tempat, waktu dan biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksa tertarik dengan model pembelajaran onlinetutorial untuk materi manajemen pemeriksaan.Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu diantisipasi melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat diantaranya kesenjangan pengetahuan dari instruktur/fasilitator dalam mengembangkan konten untuk model tutorial berbasis web sehingga mengurangi ketergantungan terhadap konsultandan model evaluasi yang dapat digunakan dalam menilai efektivitas model. Disisi lain, tantangan dari ketersediaan perangkat dan jaringan teknologi informasi yang memadai menjadi salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan motivasi pemeriksa dalam menggunakan model tutorial berbasis web ini.Kata kunci: konten, model tutorial berbasis web, manajemen pemeriksaan, pemeriksa