Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh model pembelajaran (grup investigasi dan inkuiri terbimbing) dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Limbangan Tengah III Kecamtan BI Limbangan Garut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen by level 2 x 2 (factorial design).Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang dikaji yaitu: hasil belajar IPA sebagai variabel terikat (Y), sedangkan variabel bebasnya adalah (1) model pembelajaran (grup Investigasi dan inkuiri terbimbing), (2) kemampuan berpikir kritis (kemampuan berpikir Kritis rendah dan kemampuan berpikir Kritis tinggi). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah seluruh siswa SDNLimbangan Tengah III, Kecamtan BI Limbangan Garut. Sedangkan Populasi terjangkau adalah siswa kelas V SDN Limbangan Tengah III Garut. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sample random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) hasil belajar IPA siswa yang menggunakan model pembelajaran group investigasi lebih tinggi dari hasil belajar IPA siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, (2) terdapat pengaruh interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan kemampuan berpkiri kritis terhadap kemampuan hasil belajar IPA, (3) siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi memilik hasil belajar IPA lebih tinggi bila menggunakan model pembelajaran grup Investigasi, dan (4) siswa yang memiliki kemampuan berpikir Kritis rendah memiliki hasil belajar IPA lebih rendah bila menggunakan model pembelajaran Inkuiri terbimbing.
Kata kunci : model pembelajaran, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar