Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan temuan tentang penanaman karakter anak usia dini dalam proses pembuatan wayang kulit yang dikenal dengan istilah kesenian tradisional tatah sungging di Kepuhsari, Wonogiri. Subjek penelitian ini adalah anak usia dini di wilayah Kepuhsari yang terampil dalam membuatwayang kulit maupun hasil karya tatah sungging lain seperti gantungan kunci, pembatas buku, souvenir pernikahan, dan ornamen lain yang terbuat dari kulit. Penelitian ini merupakan penelitian kulaitatif dengan jenis pendekatan etnografi model Spreadley. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterlibatan anak usia dini dalam membuat karya tatah sungging mencerminkan karakternya seperti sabar, tekun, teliti, mandiri, tanggungjawab, disiplin, dan gotong royong yang terbentuk melalui dorongan, tuntutan, pembiasaan, dan keteladanan untuk menghasilkan karya secara presisi. Adapun ditemukan juga bahwa terdapat beberapa faktor pendukung yang mempengaruhi terbentuknya karakter anak dalam kesenian tradsional tatah sungging seperti nilai sejarah, nilai filosofis, persepsi masyarakat, penggunaan tutur bahasa, tingkat kesulitan dalam menghasilkan karya yang presisi, keterampilan anak dalam menghasilkan karya secara presisi, dan semangat pelestarian budaya pada masyarakat Kepuhsari.Kata Kunci:Karakter Anak Usia Dini, Seni Tatah Sungging