Model pembelajaran konvensional (tatap muka) pada Diklat Medical First
Responder (MFR) mempunyai beberapa kendala. Makalah ini memaparkan hasil
pengembangan blended learning pada Diklat Medical First Responder (MFR).
Pembelajaran blended learning ini dikembangkan agar dapat menjadi solusi atas
kendala-kendala yang ada pada diklat MFR. Penelitian ini merupakan penelitian
dan pengembangan (research and development) dengan menggunakan metode
pengembangan Integrative Learning Design Framework (ILDF) yang
dikombinasikan dengan PEDATI (Pelajari Dalami Terapkan dan Evaluasi),
dilakukan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Badan Nasional pencarian dan
Pertolongan di Cariu Bogor Tahun 2020.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner dan
analisis dokumen. Hasil dari pengumpulan data tersebut terdapat beberapa
permasalahan antara lain (1) kurangnya jumlah instruktur; (2) jumlah peserta yang
dapat mengikuti diklat MFR sangat terbatas; (3) rescuer diwajibkan selalu siap
setiap saat jika terjadi musibah sehingga tidak dapat meninggalkan kantor dalam
waktu yang sangat lama.
Adanya temuan permasalahan tersebut, maka penelitian ini mengarahkan
untuk mengembangkan model pembelajaran blended, dimana peserta diklat dapat
belajar dimana saja dan kapan saja. Pembelajaran blended ini memanfaatkan sebuah
media berbasis web yang dapat diakses melalui http://basarnas.sekolahdigi.com.
Kata Kunci : Pengembangan Blended Learning, Medical First Responder, Rescuer