Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui apakah nilai rata-rata kinerja wasit Jawa Barat dalam memimpin pertandingan sepakbola memiliki perbedaan antara yang diberi latihan psikologis rileksasi, imagery, danrileksasi-imagerydengan kebugaran jasmani tinggi dan rendah serta apakah terdapat Interaksi antara latihan psikologis dan Kebugaran Jasmaniterhadap kinerja wasit Jawa Barat dalam memimpin sepak bola. Penelitian ini dilakukan terhadap wasit Jawa Barat, dan metode dalam penelitian adalah metodeeksperimen dengan desainfactorial 3 x 2.Instrumen yang digunakan dalampenelitian ini menggunakan Fitness Test for Refereeuntuk tes kebugaran jasmani dan Tes Kinerja Wasit menggunakan Aplikasi Penilaian Kinerja wasit .Kesimpulan dalam penelitian ini adalahpenilaian kinerja wasit kelompok rileksasi-imagery dengan kemampuan kebugaran jasmani tinggi mengalami peningatan paling tinggi nilai rata-ratanya dibandingan dengan kelompok rileksasi dan kelompok Imagery, dan penilaian kinerja wasit kelompok rileksasidengan kemampuan kebugaran jasmani rendah mengalami peningatan paling tinggi nilai rata-ratanya dibandingan dengan kelompok imagerydan kelompok rileksasi-Imagery. Terdapat interaksi penerapan metode latihan keterampil psikologis dan kebugaran jasmani terhadap kinerja wasit Jawa Barat dalam memimpin sepakbola, wasit yang memiliki kebugaran jasmani tinggi lebih tepat diberikan latihan psikologis rileksasi-imagery dan wasit yang memiliki kebugaran jasmani rendah lebih tepat diberikan latihan psikologis rileksasi akan tetapi keduanya bisa digunakan untuk meningkatkan kinerja wasit. Saranuntuk PSSI dan komisi wasit, agar memberikan latihan psikologis untuk meningkatkan kinerja wasit dan tetap memelihara kebugaran jasmanipada setiap sesi latihan, karena latihan psikologis dan kebugaran jasmani sangat penting untuk meningkatkan kinerja wasit dalam memimpin pertandingan sepakbola.
Kata Kunci : Imagery, Rileksasi, Rileksasi-imagery, Kinerja Wasit