Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan/mengaplikasikan isu kontroverisal materi sejarah pada pembelajaran sejarah di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis permasalahan menggunakan studi kasus tipe analisis multi kasus yang dilaksanakan pada saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masa pandemi COVID-19 di SMA Islam Al Azhar 4 Bekasi dan SMA Negeri 1 Bekasi tahun 2021. Pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara mendalam, observasi, studi dokumen, dan catatan lapangan. Analisis dan interpretasi data menunjukkan bahwa (1) Pembelajaran sejarah pada masa pembelajaran jarak jauh di SMA Islam Al Azhar 4 Bekasi dan SMA Negeri 1 Bekasi masih berjalan dengan kondusif, namun kondisi ini juga mempengaruhi interaksi guru dan siswa menjadi lebih terbatas dalam pembelajaran; (2) Guru telah mampu menerapkan isu kontroversial materi sejarah dalam pembelajaran sejarah sesuai dengan konsep Tsabit Azinar Ahmad (2016) dan Kochhar (2018); (3) Kendala yang ditemui guru dalam menerapkan isu kontroversial materi sejarah dalam pembelajaran sejarah utamanya pada pemahaman guru secara pemahaman konseptual guru memahami konsep isu kontroversial dalam materi sejarah namun dalam mengaplikasikan / penerapan di kelas guru terkadang mengalami kendala, peserta didik masih beranggapan bahwa belajar sejarah hanya menghafal dan mencatat, serta menjadi semakin kompleks Ketika penerapan PJJ, guru mengalami kesulitan untuk menghadirkan inovasi dalam pembelajaran sejarah. Temuan ini mengarah pada rekomendasi terkhusus untuk guru SMA dapat memfasilitasi kegiatan dalam peningkatan pemahaman guru mengenai pembelajaran isu kontroversial dalam materi sejarah dan untuk guru dapat menambah wawasan terkait dengan konsep isu kontroversial dalam pembelajaran sejarah dari berbagai referensi yang relevan agar memperkuat kemampuan pemahaman guru dalam penerapannya serta jika PJJ berlanjut maka guru harus melakukan inovasi dan improvisasi baru dalam pembelajaran sejarah agar tidak tidak menghilangkan esensi makna dan mengurangi kualitas pembelajaran sejarah.