Desain pembelajaran blended dapat membantu tutor untuk mengelola
program pembelajaran. Kemampuan menyusun desain pembelajaran merupakan
bagian dari kompetensi pedagogik. Namun berdasarkan temuan, kemampuan tutor
menyusun desain pembelajaran blended masih rendah. Hal tersebut karena kurang
meratanya intervensi melalui pelatihan. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan
program pelatihan menyusun desain blended learning berbantuan seesaw dan
media sosial, memperoleh hasil uji kelayakan dan uji efektivitas program
pelatihan. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan pendekatan sistem
yang mengacu model ADDIE dan PEDATI. Metode pengumpulan data dengan
kuesioner, wawancara, observasi, studi dokumentasi dan tes. Uji kelayakan
dilakukan secara bertahap terdiri dari expert review, one-to-one trial, dan small
group trial. Berdasarkan hasil uji kelayakan tahap expert review, program
pelatihan ini perlu adanya perbaikan pada aspek desain pembelajaran seperti
model dan metode pembelajaran yang digunakan, bahan diskusi, bahan tugas, dan
kompetensi prasyarat. Perbaikan pada aspek materi seperti lengkapi noncontoh
dan materi disusun mulai dari yang paling mudah ke yang paling sulit. Perbaikan
pada aspek media pembelajaran adalah perhatikan penggunaan warna pada latar
belakang slide. Hasil uji kelayakan tahap one-to-one menyatakan masih perlu
adanya perbaikan mengenai waktu untuk mencapai prasyarat kompetensi, perlu
menambahkan sumber referensi dalam bentuk tautan atau qr code, dan sebaiknya
menyediakan tutorial non video penggunaan aplikasi seesaw. Hasil uji kelayakan
small group masih perlu adanya perbaikan yaitu menambahkan format slide
presentasi menjadi format pdf. Hasil dari uji efektivitas menunjukan bahwa ada
peningkatan hasil belajar ranah kognitif antara pretest dan post test sehingga
peserta pelatihan mampu menyusun desain blended learning. Adapun N-Gain
score peningkatan tersebut adalah 0,62 (61,70%) dengan kategori cukup efektif
Kata Kunci: Blended Leaning, Seesaw, PKBM