Masalah utama dalam pembelajaran pada mahasiswa keguruan pendidikan fisika adalah masih rendahnya daya serap mahasiswa terhadap materi mata kuliah fisika sekolah. Proses pembelajaran ditemukan beberapa permasalahan di antaranya yaitu: (1) ketersediaan model pembelajaran masih menggunakan diskusi sehingga mahasiswa belum atau kurang aktif dalam proses pembelajaran, (2) penggunaan model pembelajaran masih menggunakan media power point, buku ajar, modul dan alat peraga, (3) hasil evaluasi pembelajaran Higher-Order Thinking Skills pada mata kuliah Fisika Sekolah selama 5 tahun terakhir (2016-2020) rata-rata masih 52. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) mengembangkan model pembelajaran fisika sekolah berbasis augmented reality pada mahasiswa keguruan pendidikan fisika, (2) mendeskripsikan kelayakan penggunaan model pembelajaran fisika sekolah berbasis augmented reality pada mahasiswa keguruan pendidikan fisika, (3) mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran fisika sekolah berbasis augmented reality pada mahasiswa keguruan pendidikan fisika. Signifikansi penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai model pembelajaran untuk mahasiswa maupun jenjang pendidikan yang lain. Novelty penelitian ini yaitu model pembelajaran fisika sekolah yang berbasis augmented reality yang dapat digunakan sebagai pedoman pembelajaran dan juga media yang inovatif. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (research and development). yang digunakan untuk menghasilkan produk, menguji kelayakan dan keefektifan produk. Metode R & D yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode intruksional dari Dick & Carey. Hasil uji kelayakan menunjukkan bahwa model pembelajaran fisika sekolah berbasis augmented reality bagi mahasiswa keguruan pendidikan fisika layak digunakan dalam proses pembelajaran. Sehingga selanjutnya model pembelajaran fisika sekolah berbasis augmented reality bagi mahasiswa keguruan pendidikan fisika dapat dilakukan uji efektivitas. Populasi dalam uji efektivitas yaitu seluruh mahasiswa keguruan pendidikan fisika semester III pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tahun Ajaran 2020/2021. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 30 mahasiswa dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil N-Gain sebesar 0,5 dapat dikatakan bahwa pembelajaran melalui model pembelajaran fisika sekolah berbasis augmented reality bagi mahasiswa keguruan pendidikan fisika dinyatakan efektif. Hasil belajar yang diukur merupakan kemampuan higher order thinking skills.