Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pelatihan kepemimpinan transformasional berbasis flex-blendedbagi ketua RT. Penelitian dilakukan di Kelurahan Kampung Melayu,Jakarta Timur dengan pendekatan penelitiandan pengembangan. Proses tahapan pengembangan dilakukan dengan mengadaptasi model Lee & Owens. Dalam konteks ini, penelitian ini menyajikan strategi pelatihan flex-blendedbaru denganplatform Moodle 3.8 sebagai sistem pengelolaan pembelajarannya. Seperangkatbahanpelatihan dikembangkan oleh peneliti, kemudian dievaluasi oleh para ahli dan ketua RT. Hasil validasi tim ahli menyimpulkan bahwa model memenuhi kelayakan pengembangan model pelatihan yang menghasilkan sintaks dalam pelatihan kepemimpinan transformasional berbasis flex-blendeddengan alamat URL: https://ketuartbelajar.comdan perangkat fisik(tercetak)yang mendukung kegiatan pelatihan.Berdasarkan hasil uji kelayakan,dilakukan evaluasione-to-onedengan ketua RT, evaluasi kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Sejumlah28ketua RTyang berasal dari RW7 dan RW8 di Kelurahan Kampung Melayu,Jakarta Timur berpartisipasi dalam penelitian yang menggunakandesainprauji-pascauji(pretest-posttes)kelompok tunggal. Rerata praujidan pascaujidigunakanuntuk mengetahui keefektifan model flex-blended. Uji-t sampel berpasangan menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam kinerja ketuaRTsebelum perlakuan (pretest mean)= 76,07 dan setelah perlakuan (posttest mean)= 93,21. Keduanyaberbeda secara signifikan sebesar 17,14 dengan nilaipkurang dari tingkat alfa (α)= 0,05yangmenunjukkan peningkatan karena perlakuan model pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketua RT sangat senang dan sangat setuju dengan diadakannya pelatihan berbasis flex-blendedini, meskipun penggunaan platformterkadang dianggap agak rumit olehsejumlah kecil ketua RT. Strategi ini juga memudahkan penyelesaian tugas selama masa pelatihankarena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Hal ini meningkatkan efisiensi dan kinerja ketua RT.