Kinerja masyarakat ramah lingkungan merupakan aktivitas seseorang yang berada di organisasi dalam meningkatkan kualitas lingkungan serta berkontribusi secara positif terhadap penyelesaian tujuan organisasi melalui dimensi task performance dan citizenship behavior. Pemanfaatan sumber daya alam dan ekosistem secara rasional memerlukan upaya manusia untuk melestarikan keanekaragaman dan berusaha menghindari kerusakan dengan mempraktikkan peraturan, undang-undang, dan kebijakan yang ramah lingkungan. Hal ini efektif jika dilakukan institusi ramah lingkungan (greening institutions). Penelitian tentang kinerja masyarakat yang ramah lingkungan masih sedikit dan mendesak untuk dilakukan mengingat tantangan tugas kinerja masyarakat yang semakin kompleks dan dinamis. Kinerjamasyarakat ramah lingkungan diduga dipengaruhi oleh model kepemimpinan lingkungan, nilai budaya, dan motivasi kerja.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan mengetahui pengaruh model kepemimpinan lingkungan, nilai-nilai budaya, dan motivasi kerja terhadap kinerja masyarakat ramah lingkungan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 101 sampel. Sampel dipilih melalui teknik probability samplingdari populasi seluruh masyarakat di KelurahanKebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis jalur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model kepemimpinan lingkungan terhadap kinerja masyarakat ramah lingkungan (β = 0,338); terdapat pengaruh nilai budaya terhadap kinerja masyarakat ramah lingkungan (β = 0,264); terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja masyarakat ramah lingkungan (β = 0,197); terdapat pengaruh model kepemimpinan lingkungan terhadap motivasi kerja (β = 0,211); terdapat pengaruh nilai budaya terhadap motivasi kerja (β = 0,273). Kesimpulan dari penelitian ini adalah model kepemimpinan lingkungan bukan satu-satunya yang berpengaruh terhadap kinerja masyarakat ramah lingkungan, perlu juga mempertimbangkan variabel nilai budaya dan motivasi kerja.