Dalam lingkungan yang makin dinamis dan kompetitif organisasi beroperasi, Organizational citizenhip behavior (OCB) kontribusi bagi berfungsinya organisasi secara efektif. Peran OCB guru pendamping khusus (GPK) penting bagi pendidikan inklusi. Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang menggabungkan layanan yang ada seperti di sekolah luar biasa dengan pendidikan reguler dalam satu sistem pendidikan atau memberi tempat untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah biasa. Penelitian ini menguji pengaruh pengaruh kepemimpinan, emotional intelligence, stress kerja dan kepuasan kerja terhadap organization citizenship behavior. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dengan sampel 113 Guru Pendamping Khusus pada SMP Inklusi di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan, emotional intelligence, dan kepuasan kerja signifikan terhadap organization citizenship behavior, namun pengaruh stress kerja negatif dan signifikan. Kepemimpinan, emotional intelligence berdampak positif dan signifikan terhadap dan kepuasan kerja, namun pengaruh stress kerja berdampak negative dan signifikan. Dari hasil tes sobel terdapat hubungan antara kepemimpinan, dan emotional intelligence positif pada organization citizenship behavior melalui kepuasan kerja, tetapi pengaruh stress kerja menunjukkan negatif terhadap organization citizenship behavior melalui kepuasan kerja. Penelitian ini berimplikasi dalam rangka membantu pimpinan dan pembuat kebijakan GPK di SMP Inklusi Jawa Baratuntuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang kepemimpinan, emotional intelligence, stress kerja, kepuasan kerja dan pengaruhnya terhadap organization citizenship behavior.
Kata kunci: Guru pendamping khusus, emotional intelligence, kepemimpinan, kepuasan kerja, organization citizenship behavior, stress kerja