Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diklat dasar dan self regulated learningterhadap kemampuan penilaian perkembangan anakbagi pendidik kelompok bermain di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan penelitian expost facto, dengan sampel pendidik kelompok bermain yang telah mengikuti diklat dasar dalam jaringan (daring) dan diklat dasar tatap muka. Penelitian ini menggunkan cluster sampling dengan menentukan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Barat tahun 2019. Sampel yang digunakan sebanyak 392 orang pendidik kelompok bermain yang terdiri dari 196 orang yang telah mengikuti strategi diklat (98 orang mengikuti strategi diklat dalam jaringan dan 98 orang mengikuti strategi diklat tatap muka) serta 196 orang memiliki self regulated learning(98 orang memiliki self regulated learningtinggi dan 98 memiliki self regulted rendah). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) strategi pelatihan dalam jaringan (daring) mempengaruhi kemampuan penilaian perkembangan anak bagi pendidik kelompok bermain dibandingkan dengan strategi pelatihan tatap muka (7,218>3,87), 2) terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara diklat dasar dan self regulated learningterhadap kemampuan penilaian perkembangan anak, 3) skor kemampuan penilaian perkembangan anak dengan self regulated learningtinggi, pada kelompok pendidik yang mengikuti diklat dasar dalam jaringan (daring) lebih tinggi daripada kelompok pendidik yang mengikuti diklat dasar tatap muka (252,38>236,17), 4) skor kemampuan penilaian perkembangan anak dengan self regulated learningrendah, pada kelompok pendidik yang mengikuti diklat dasar dalam jaringan (daring) lebih rendah daripada kelompok pendidik yang mengikuti diklat dasar tatap muka (236,50