Penelitian ini bertujuan menggambarkan situasi proses kepemimpinan di sekolah yang berlandaskan kepercayaan. Melalui penelitian ini, terungkap refleksi kepala sekolah dan wakil kepala sekolah mengenai kepercayaan dalam konteks kepemimpinan. Penelitian ini menggunakan metode narrative inquiryuntuk memudahkan dalam menjabarkan hasil penelitian dalam bentuk narasi, sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami hasil penelitian lewat sebuah cerita. Pengumpulan data melalui wawancara akan terungkap rasa percaya, harapan dan kecewa antara kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Analisis dilakukan melalui kegiatan restorying(menceritakan kembali) pengalaman, coding for themes(kodifikasi), penyeleksian transkrip dari catatan lapangan (field notes) yang dituliskan ke dalam kata kunci (field text). Setelah itu, kata-kata kunci tersebut disusun kembali ke dalam kutipan yang merinci situasi kepemimpinan (interim research text). Pada akhirnya, peneliti membuat narasi supaya terbentuk relasi dengan pembaca (research texts). Kepercayaan seperti bayangan yang kabur. Jika sebuah benda diterangi oleh satu cahaya, maka menghasilkan satu bayangan yang jelas. Namun, jika satu benda tersebut diterangi oleh sekian cahaya, maka akan menghasilkan sekian bayangan juga. Artinya, seberapa banyak dan jelasnya bayangan, tergantung dari cahaya (kepercayaan) yang diberikan.Kata kunci: refleksi, kepercayaan, kepemimpinan, narrative inquiry