Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab rendahnya task performance
staf PPIC di PT. Charon Pokphand Indonesia, Tbk (CPI), yang sejak April 2020
mengalami perubahan pola kerja dari tradisional menjadi virtual. Berdasarkan
kajian teori dibangun model hipotesis yang menduga bahwa trust dan job
jatisfaction berperan sebagai mediasi pengaruh virtual leadership terhadap task
performance. Untuk membuktikan model tersebut, penelitian ini menggunakan
Structural Equation Modeling (SEM) Amos yang menganalisis data yang diperoleh
dari 434 staf PPIC yang telah bekerja virtual lebih dari 1 tahun. Hasil analisis
membuktikan bahwa trust hanya sebagai mediasi parsial yang lebih kecil
peranannya daripada pengaruh virtual leadership secara langsung terhadap task
performance. Secara deskriptif diperoleh faktor gender sebagai penyebab peranan
mediasi trust yang lebih kecil. Responden perempuan lebih rendah tingkat trust
ketika bekerja secara virtual daripada laki-laki. Temuan lain membuktikan bahwa
job satisfaction tidak signifikan sebagai mediasi. Secara deskriptif terlihat bahwa
minimnya pengalaman bekerja virtual karyawan sebagai penyebab rendahnya job
satisfaction ketika bekerja secara virtual. Seiring dengan meningkatnya frekuensi
pengalaman karyawan bekerja virtual menunjukkan trend peningkatan job
satisfaction. Penelitian ini merekomendasikan bagi manajemen CPI untuk
mengakomodir hasil kajian dan temuan penelitian ini sebagai dasar penyusunan
standard operational procedure karyawan bekerja virtual dalam upaya
meningkatkan task performance. Penelitian ini juga merekomendasikan bagi
peneliti selanjutnya untuk menyempurnakan hasil penelitian ini dengan menambah
variabel gender dan frekuensi pengalaman kerja virtual dan dapat pula
menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menambah wawasan yang luas
dan mendalam tentang bidang penelitian ini.
Kata kunci: Trust; Job Satisfaction; Task Performance; Virtual Leadership; Work
Virtually