Kawasan hutan Mangrove “Ecomarine Muara Angke” berada di
wilayah kecamatan Penjaringan, Kelurahan Pluit, Kotamadya Jakarta
Utara. Hutan mangrove mempunyai fungsi ekologis sebagai pelindung
pantai, mencegah intrusi air. Penyebab rusaknya vegetasi mangrove di
Ecomarine Muara Angke adalah banyaknya permukiman, tumpukan
sampah, dan limbah yang masuk ke lokasi tersebut. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam
mengelola vegetasi mangrove di Ecomarine Muara Angke untuk ekosistem
pesisir berkelanjutan. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif
yaitu desain studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan
hutan Ecomarine mangrove Muara Angke merupakan hutan mangrove yang
dikelola oleh Komunitas Mangrove Muara Angke (KOMMA). Penanaman
mangrove di sekitar pantai yang hidupya tergantung pada pasang surut air
laut. Jenis mangrove yang ditanam di Ecomarine Muara Angke terdiri dari
bakau, api-api, pidada dan pohon nipah paling depan pantai, merupakan
penahan gelombang. Pemerintah diharapkan merelokasi penduduk ilegal
yang tinggal disekitar Ecomarine Muara Angke tanpa biaya sewa dan disana
masyarakat masih bisa mencari nafkah tanpa merusak ekosistem di
dalamnya. Pengelolaan Ecomarine Muara Angke sebaiknya di bawah
pengelolaan swasta namun di bawah pengawasan pemerintah dan
Ecomarine bisa dijadikan menjadi kawasan konservasi alam seperti Taman
Wisata Muara Angke. Berdasarkan analisis pembahasan maka dapat
disimpulkan masyarakat sudah berperan dalam pengelolaan Ecomarine
Muara Angke namun perlu lebih ditingkatkan. Di sekitar Ecomarine Muara
Angke banyak terdapat permukiman illegal. Pemerintah masih kurang
berperan dalam pengelolaan Ecomarine Muara Angke..
Kata kunci: Ecomarine, Ekosistem, Mangrove, Pesisir, Berkelanjutan