Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan menunjukkan bahwa masih rendahnya keterampilan bermain sepak bola siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh model pembelajaran, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, kooperatif tipe TGT, kooperatif tipe STAD, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar permainan sepak bola. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain faktorial 3x2 dan teknik alisis varians (anava). Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 7 Kota Jambi. Kelompok sampel diambil secara purposive sampling. Sampel perlakuan dalam penelitian ini adalah 72 orang siswa, setelah dilakukan pembagian kelompok 27% tingkat motivasi belajar tinggi dan 27% tingkat motivasi belajar rendah. Instrument motivasi belajar diukur dengan menggunakan angket dan hasil belajar permainan sepak bola menggunakan tes keterampilan sepak bola yang terdiri dari empat bentuk tes yaitu dribbling, short passed, shooting at the goal, dan heading. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis varians (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Berdasarkan temuan penelitian, bahwa (1) peningkatan hasil belajar permainan sepak bola yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT (2) peningkatan hasil belajar permainan sepak bola yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD (3) peningkatan hasil belajar permainan sepak bola yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD (4) terdapat interaksi model pembelajaran kooperatif dan motivasi belajar terhadap hasil belajar permainan sepak bola, (5) pada tingkat motivasi belajar tinggi, peningkatan hasil belajar permainan sepak bola yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT, (6) pada tingkat motivasi belajar tinggi, peningkatan hasil belajar permainan sepak bola yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD, (7) pada tingkat motivasi belajar tinggi, peningkatan hasil belajar permainan sepak bola yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD, (8) pada tingkat motivasi belajar rendah, peningkatan hasil belajar permainan sepak bola yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih rendah dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT, (9) pada tingkat motivasi belajar rendah, peningkatan hasil belajar permainan sepak bola yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih rendah dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD, (10) pada tingkat motivasi belajar rendah, peningkatan hasil belajar permainan sepak bola yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih rendah dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD Kata Kunci: Model pembelajaran kooperatif, Motivasi, Hasil belajar Sepakbola