Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil implementasi dari Peraturan Daerah
Kota Bekasi Nomor 13 Tahun 2011 tentang ruang terbuka hijau untuk mencapai
indikator pembangunan berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif-kuantitatif. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
kebijakan (policy research) menurut Peter. J. Haas dan J. Fred Springer. Pengumpulan
informan dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui observasi, wawancara, dan
dokumen tertulis. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu melalui reduksi data,
penyajian data, dan penyimpulan data. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Dalam kurun
waktu delapan tahun, sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2019, Pemerintah Kota
Bekasi telah mengimplementasikan penataan ruang terbuka hijau yang dititikberatkan
pada daerah terluas di Kota Bekasi. Keberhasilan implementasi ini disebabkan oleh
daerah RTH masih didominasi oleh sawah dan perkebunan warga, penerimaan akan
modernisasi, dan sosialisasi yang cukup intensif dari aparat pemerintah kota sehingga
masyarakat menyadari arti pentingnya RTH bagi mereka sendiri; (2) Hasil pencapaian
implementasi RTH di Kota Bekasi dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan
selama lima tahun mulai tahun 2011 sampai dengan 2015 yaitu 272,75 Ha atau 1,29%.
Pada tahun 2015 sampai dengan 2019 yaitu 136,45 Ha atau 0,64%. Artinya,
pembangunan RTH Kota Bekasi telah melampaui target yang dibuat yaitu 0,2%. Dalam
pandangan masyarakat, implementasi penataan RTH dalam mencapai indikator
pembangunan berkelanjutan mencapai 92,67%. Hal ini membuktikan bahwa penataan
ruang terbuka hijau dianggap telah memenuhi indikator pembangunan berkelanjutan.
Kata kunci: Implementasi, Ruang Terbuka Hijau, Pembangunan Berkelanjutan