Seksualitas perempuan didiskusikan secara ambigu seakan-akan seksualitas itu berbahaya. Agama dan seksualitas sangat erat hubungannya, Konsep hubungan seksualitas laki-laki- perempuan yang terdistorsi tersebut sering dijumpai dalam literatur fikih. Seksualitas perempuan tidak akan bisa lepas dari membahas hak atas tubuh perempuan. Hal tersebut tidak terlepas dari budaya patriarki yang telah tertanam dalam pola pikir masyarakat Indonesia sendiri umumnya lebih menganut budaya patriarki, sehingga peran gender akan sangat dipengaruhi oleh ideologi maskulin. Menggunakan teori transitivitas M.A.K Halliday dan ketiga domain interaksi teori Appraisal J.R. Martin dan P.R.R White, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seksualitas perempuan dari perspektif jamaahnya. seksualitas perempuan terkait dengan sosial masyarakat, teori Decoding Stuart Hall juga digunakan untuk mencari tahu posisi konsumen terhadap seksualitas perempuan dalam ceramahnya. Ditemukan bahwa seksualitas perempuan diimplementasikan dominan menggunakan proses material dan relasional. di samping penilaian positif namun reaksi negatif dalam heteroglossic yang diintensifkan ucapan untuk menggambarkan citra seksualitas perempuan. juga ditemukan bahwa semua konsumen berada dalam posisi dominan – hegemonik. Dengan demikian, itu dapat dikatakan bahwa ceramah yang disampaikan oleh Khalid Basalamah diterima dengan baik. Seksualitas perempuan dalam sebagian besar diimplementasikan dengan menggunakan proses material dan relasional di samping penilaian positif namun reaksi negatif dalam heteroglossic yang diintensifkan ucapan untuk menggambarkan citra seksualitas perempuan yang selalu tunduk dan patuh terhadap laki-laki [suami]. Namun, juga ditemukan bahwa semua konsumen berada dalam posisi dominan – hegemonik. Dalam demikian, dapat dikatakan bahwa ceramah yang disampaikan oleh Khalid Basalamah diterima dengan baik. Khalid Basalamah memiliki kekuatan yang kuat untuk mengontrol seksualitas perempuan. Khalid Basalamah berhasil menempatkan seksualitas perempuan dalam sendi-sendi kehidupan sosial masyarakat. Seksualitas perempuan bukanlah fenomena yang terisolasi, melainkan perasaan, emosi, dan perilaku yang muncul dan berkembang dalam struktur sosial yang memanipulasi dan mengeksploitasi perempuan.