Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pembelajaran bahasa Rejang sebagai
muatan lokal wajib di Bengkulu Utara yang dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD)
Negeri 158 Desa Air Baus yang dikenal ‘Kampung Sunda”. Sub Fokusnya adalah
mengamati bagaimana proses kegiatan belajar mengajar bahasa Rejang yang
meliputi proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran, apresiasi
siswa terhadap pelajaran muatan lokal Bahasa Rejang, serta pendekatan dan
model pembelajaran muatan lokal bahasa Rejang. Metode penelitian ini
menggunakan studi Etnografi pembelajaran jenisnya etnografi realis,
pengumpulan data melalui wawancara dan kusioner, dan teknis analisis yang
digunakan adalah analisis Spradley yaitu analisis domain, taksonomi, dan tema
budaya. Temuan penelitian ini adalah 1) perencanaan pembelajaran guru
berpedoman pada sumber belajar yang telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah
Bengkulu Utara yang terdiri dari pedoman kurikulum hasil Bimtek, dan buku
pelajaran, 2) Pelaksanaan pembelajaran bahasa daerah Rejang menggunakan
metode yang variatif yang memfokuskan pada aspek keterampilan berbahasa dan
memperhatikan aspek pemerolehan bahasa bagi siswa dan menambah wawasan
mengenai materi mengenal hurup, mengenal angka, mengartikan bahasa indonesia
ke dalam bahasa Rejang, cerita rakyat dan membaca dongeng, serta aksara
KaGaNga, 3) Evaluasi pembelajaran bahasa Rejang difokuskan pada penilaian
proses dan hasil, 4) Apresisasi siswa terhadap pembelajaran muatan lokal Rejang
mereka menghargai dan senang mengikuti pelajaran. 5) Pendekatan pembelajaran
yang digunakan guru adalah pendekatan komunikatif dengan model kontekstual
dan berbasis tugas. Muatan lokal Rejang di SDN 158 Air Baus Kampung Sunda
Bengkulu Utara sebagai wujud penguatan karakter bangsa siswa melalui kecintaan
terhadap kearifan lokal daerahnya, menjalin keakraban tanpa saling membedakan
dan siswa leluasa berkembang dan berinteraksi dengan masyarakat.