Guru-guru Al-Qur’an di lembaga ALIF IQRA memiliki kendala karena belum lulus
tes membaca Al-Qur’an sehingga mereka tidak dapat mengajar murid-murid pada
kelas Al-Qur’an tingkat lanjutan. Untuk itu pembelajaran tahsin Al-Qur’an daring
dibutuhkan untuk dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an mereka
terutama pada materi bacaan-bacaan dengung, meskipun mereka berada di kota
yang berbeda. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan
rancangan pembelajaran tahsin Al-Qur’an tingkat lanjut untuk dewasa yang
dilaksanakan secara daring dan menggunakan metode peer tutoring. Metode
penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development) yang
dilakukan menggunakan delapan tahapan dari model pengembangan instruksional
(MPI) meliputi: 1) identifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan
instruksional umum, 2) analisis instruksional, 3) identifikasi perilaku
dankarakteristik awal peserta didik, 4) menulis tujuan instruksional khusus, 5)
menyusun alat penilaian hasil belajar, 6) menyusun strategi instruksional, 7)
mengembangkan bahan instruksional, dan 8) menyusun desain dan melaksanakan
evaluasi formatif. Respoden penelitian ini merupakan 14 orang guru di lembaga
privat mengaji ALIF IQRA. Berdasarkan hasil uji validasi produk oleh ahli desain
pembelajaran diperoleh hasil persentasi sebesar 99% yang berarti rancangan
pembelajaran sangat layak untuk digunakan. Kemudian berdasarkan uji validasi
produk oleh ahli media pembelajaran diperoleh hasil persentasi sebesar 92%
sehingga media pembelajaran yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan.
Selanjutnya berdsarkan uji validasi produk oleh ahli materi pembelajaran telah
diperoleh hasil persentasi sebesar 82% sehingga materi pembelajaran dalam produk
yang dikembangkan dinyatakan sangat layak untuk digunakan. Pada hasil uji
efektivitas (hasil uji coba) melalui pre-test dan post-test diperoleh hasil Gain
sebesar 56,2% yang menyatakan bahwa pembelajaran tahsin Al-Qur’an daring
metode peer tutoring cukup efektif untuk diterapkan. Berdasarkan uji validitas
produk dan uji coba tersebut maka dikatakan bahwa pembelajaran tahsin Al-Qur’an
daring layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an
untuk para guru atau dewasa.
Keywords: Model Pengembangan Instruksional; MPI; Pembelajaran daring; Tahsin
Al-Qur’an; Peer tutoring