Resiliensi Masyarakat Bantaran Singai Ci Liwung dalam Pengelolaan Lingkungan dan Kualitas Hidup/ FAISAL M. JASIN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar nilai Resiliensi Masyarakat
http://repository.unj.ac.id/id/eprint/41743
rentan bencana Bantaran Sungai Ci Liwung dan faktor yang mempengaruhinya,
menganalisis pengelolaan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat rentan bantaran
sungai Ci Liwung dan pengaruhnya terhadap resiliensi, membuat peta-peta resiliensi,
pengelolaan lingkungan, kualitas hidup dan overlay, serta menganalisis upaya adaptasi,
mitigasi, dan intervensi kebijakan serta model pendidikan konseptual berbasis sungai
sebagai upaya meningkatkan resiliensi masyarakat bantaran sungai Ci Liwung. Metode
penelitian yang digunakan adalah mix method dengan alat analisis kuantitatif SEM PLS
dan penelitian kualitatif menggunakan deskriptif analisis. Adapun hasil penelitian
sebagai berikut: (1) Terdapat 3 daerah dengan resiliensi tertinggi yaitu: Kelurahan
Kedung Halang, Kelurahan Ancol dan Kelurahan Pejaten Timur, juga terdapat 3 daerah
dengan resiliensi terendah yaitu: Kelurahan Katulampa, Kelurahan Sempur dan
Kelurahan Depok. Faktor yang mempengaruhi resiliensi adalah upaya pra pengelolaan
bencana, (2) Terdapat 4 daerah dengan ketahanan lingkungan terbaik yaitu Kelurahan
Kedung Halang, Kelurahan Depok, Kelurahan Kebon Baru, Kelurahan Bidara Cina
dan juga terdapat 3 daerah dengan ketananan lingkungan terburuk yaitu: Kelurahan
Bantar Jati, Kelurahan Katu Lampa dan Kebon Baru serta resiliensi masyarakat
bantaran sungai Ci Liwung memiliki pengaruh signifikan terhadap pengelolaan
lingkungan, (3) Masyarakat rentan bencana bantaran sungai Ci Liwung memiliki
kualitas hidup yang baik dan resiliensi masyarakat bantaran sungai Ci Liwung
berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup, (4) Terdapat peta overlay resiliensi
masyarakat, peta pengelolaan lingkungan dan peta kualitas hidup masyarakat rentan
bencana bantaran sungai Ci Liwung, (5)Terdapat upaya adaptasi dan mitigasi serta
intervensi kebijakan serta model pendidikan konseptual berbasis masyarakat melalui
kurikulum rekonstruksi sosial, lingkungan dan bencana guna meningkatkan resiliensi
masyarakat. Berdasarkan temuan diatas, disimpulkan bahwa rata-rata tingkat resiliensi,
pengelolaan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat rentan bencana bantaran sungai
Ci Liwung tinggi dan terdapat masing-masing 3 wilayah yang memiliki nilai tertinggi
dan terendah, serta berpengaruh signifikan terhadap resiliensi, hal ini juga tergambar
pada peta keberlanjutan masyarakat, pengelolaan lingkungan dan kualitas hidup. Untuk
meningkatkan resiliensi masyarakat bantaran sungai Ci Liwung dibutuhkan adaptasi
dan mitigasi terhadap bencana dan juga model pendidikan konseptual berbasis
masyarakat dengan kurikulum rekonstruksi sosial, lingkungan dan bencana.
Kata kunci: Resiliensi, Ci Liwung, pengelolaan lingkungan, kualitas hidup dan model
pendidikan
D1153 | PKLH/ds D1153 | Perpustakaan Pascasarjana UNJ | Available |
Call Number
PKLH/ds D1153
Publisher
Prodi Doktor Pendidikan Lingkungan Pascasarjana UNJ :
Pascasarjana UNJ.,
2023
Collation
xv, 363 hlm.:ilus ;29,5 cm
Statement of Responsibility
-
No other version available