No image available for this title

Text

Peran Kearifan Lokal Maja Labo Dahu dalam Pencegahan Kerusakan Hutan di Kabupaten Bima/ FURKAN



Penelitian ini dikaji dari masalah kerusakan hutan yang masif terjadi di Kabupaten
Bima yang memiliki budaya kearifan lokal Maja Labo Dahu. Penelitian ini
berfokus pada pengalaman, pemahaman, cara pandang serta kondisi terkini pada
masyarakat Bima dan model yang dikembangkan. Penelitian ini menjelaskan
tentang falsafah Maja Labo Dahu dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu
keseimbangan, tidak merusak, malu dan takut, serta pemahaman dan pandangan
masyarakat Bima tentang alam dan lingkungan, pergeseran cara pandang, serta
penyebab yang mendorong terjadinya kerusakan hutan. Latar belakang penelitian
ini berangkat dari pemahaman bahwa kearifan lokal Maja Labo Dahu memiliki
nilai dan budaya yang baik, akan tetapi kerusakan hutan masih terjadi. Apakah maja
labo Dahu masih dijadikan Pedoman, Mengapa dan bagaimana kerusakan hutan
tersebut terjadi masih terjadi, dan model revilatalisasi kerusakan hutan berbasis
kearifan lokal Maja Labo Dahu ? Penelitan ini dilakukan di 5 kecamatan yang ada
di Kabupaten Bima dengan menggunakan metode etnografi dengan pendekatan
kualitatif melalui pengamatan atau observasi mendalam, dokumentasi dan
wawancara langsung terhadap beberapa narasumber baik pemerintah, tokoh adat,
tokoh masyarakat, agama, angggota masyarakat, jurnalis, pengusaha jagung, kayu,
dan akademisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1). Kearifan Lokal Maja Labo
Dahu sangat terkait dengan Biosentris, akan tetapi nilai-nilai Maja Labo Dahu yang
relevansi dengan lingkungan hidup sebagiannya tidak lagi djadikan pandangan
hidup masyarakat Bima, (2). Cara pandang masyarakat Bima tentang alam telah
bergeser ke antroposentris sehingga melahirkan sikap dan perilaku yang merusak
seperti maraknnya perladangan liar, illegal loging dan ditambah lemahnya
pengawasan (3), Dalam penelitian ini telah ditemukan model baru dalam bentuk
pentahelix yang peneliti beri nama lowke (lokal wisdom dan kebijakan) yaitu
kolaborasi akademisi, bisnis, pemerintah (government), comunity (masyarakat
adat), dan media (ABGCM) yang cukup efektif menjaga lingkungan hutan.
Berdasarkan temuan di atas dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal Maja Labo
Dahu dalam pencegahan kerusakan hutan di Kabupaten Bima dapat ditumbuhkan
/ di hidupkan kembali dengan baik melalui penerapan model lowke yang ditemukan
dalam penelitian in
http://repository.unj.ac.id/id/eprint/40789


Availability

D1152PKLH/ds D1152Perpustakaan Pascasarjana UNJAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
PKLH/ds D1152
Publisher Prodi Doktor Pendidikan Lingkungan Pascasarjana UNJ : Pascasarjana UNJ.,
Collation
xv, 284 hlm.:ilus ;29,5 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
PKLH/ds
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
Cetakan ke- 1
Subject(s)
-
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this