Telah bertahun-tahun lamanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, karena mengalami defisit keuangan. Padahal BPJS Kesehatan merupakan satu-satunya lembaga yang didirikan Pemerintah Indonesia untuk mengelola program Jaminan Kesehatan bagi seluruh rakyat. Keadaan tersebut di atas, menimbulkan minat peneliti untuk menelaah bagaimana kinerja karyawan BPJS Kesehatan dalam kondisi defisit keuangan setiap tahun dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja mereka? Peneliti juga menganalisis berdasarkan usia dan jenis kelamin dengan metode Multi Group Analysis (MGA). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan responden 156 karyawan di Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jakarta, pada September 2021-September 2022. Hasilnya sebagai berikut: Kepemimpinan Transformasional berpengaruh langsung positif signifikan terhadap Good Corporate Governance (GCG), Budaya Organisasi berpengaruh langsung positif signifikan terhadap GCG, dan GCG berpengaruh langsung positip signifikan terhadap Kinerja Karyawan dan pengaruh langsung positif GCG terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Organisasi sebagai variabel moderator. Sedangkan hasil analisis MGA berdasarkan usia menunjukkan, terdapat perbedaan signifikan pengaruh GCG terhadap Kinerja Karyawan yang berusia 30 tahun ke bawah (≤30 thn) dengan mereka yang berusia 30 tahun ke atas (>30thn). Karyawan berusia 30 tahun ke bawah lebih memahami penerapan prinsip-prinsip GCG, dibanding karyawan yang berusia lebih dari 30 tahun, dan hal ini berpengaruh kepada kinerja mereka. Hasil analisis MGA berdasarkan jenis kelamin adalah, terdapat perbedaan signifikan pengaruh GCG terhadap kinerja karyawan perempuan dan laki-laki, yakni karyawan perempuan lebih memahami penerapan GCG dibanding karyawan laki-laki dan berdampak pada kinerja mereka.