Record Detail
Advanced SearchText
Difusi Inovasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Syarifuddin
Berbagai permasalahan dalam proses difusi inovasi kurikulum di tingkat sekolah
meliputi terbatasnya keterlibatan stakeholder, kualitas sumberdaya manusia, dan
pendampingan kurikulum. Dalam konteks ini, muncul ide baru yaitu kurikulum
merdeka belajar, yang menjadi fokus bagi pimpinan sekolah dan guru di sekolah
menengah atas. Namun, untuk mewujudkan konsep ini secara efektif dan efisien,
penting untuk menjalankan proses difusi inovasi kurikulum merdeka belajar
secara sistematis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian pada konteks proses
difusi inovasi yang terkait atribut inovasi, laju adopsi inovasi, pemanfaatan
saluran komunikasi, proses inovasi kurikulum oleh organisasi sekolah dan peran
kepala sekolah serta guru yang menjadi agen perubahan dalam sistem sosial
sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara deskriptif proses
pelaksanaan difusi inovasi kurikulum merdeka belajar di sekolah menengah atas
(SMA) di Kota Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
difusi (diffusion research) yang dikembangkan oleh Rogers, untuk mendapatkan
data tentang persepsi guru terhadap atribut inovasi kurikulum merdeka belajar,
laju adopsi berdasarkan tahap: pengetahuan, persuasif, keputusan, implementasi
dan konfirmasi mulai tahun 2020 sampai tahun 2023, penggunaan jenis saluran
komunikasi dalam mengkomunikasikan inovasi kurikulum merdeka, inovasi
kurikulum merdeka belajar dalam organisasi sekolah, peran agen perubahan
sebagai bagian sistem sosial sekolah dalam proses difusi inovasi kurikulum
merdeka belajar. Teknik pengumpulan data menggunakkan observasi, analisis
dokumen, wawancara dan kuesioner. Sumber data diperoleh dari observasi,
analisis dokumen, wawancara dan kuesioner persepsi Kepala Sekolah/Wakil
Kepala Sekolah, serta Guru. Teknik pengambilan sampel informan penelitian
yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif kualitatif Miles dan Huberman. Hasil data penelitian
menunjukkan bahwa atribut inovasi kurikulum merdeka belajar telah disetujui dan
diimplementasi di sekolah menengah atas, inovasi kurikulum merdeka belajar
teradopsi secera efektif dengan pemanfaatan saluran komunikasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan alat komunikasi serta media masa, proses
inovasi kurikulum merdeka belajar dalam organisasi disetujui oleh semua
komponen organisasi sekolah dan peran agen perubahan sangat efektif dilakukan
oleh pimpinan sekolah dan guru dalam mengkomunikasikan proses difusi inovasi
sampai pada proses penyebaran hasil inovasi kurikulum merdeka belajar dalam
konteks sistem sosial sekolah.
Kata kunci: Kurikulum Merdeka Belajar, Difusi Inovasi, Sekolah Menengah
Atas
Availability
D1188 | TP/ds D1188 | Perpustakaan Pascasarjana UNJ | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
TP/ds D1188
|
Publisher | Prodi Doktor Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ : Pascasarjana UNJ., 2023 |
Collation |
xxvii, 408+...hlm :ilus ;29,5 cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
TP/ds
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
Cetakan ke- 1
|
Subject(s) |
-
|
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available