No image available for this title

Text

Gaya Bahasa dan Ideologi Pengarang pada Novel "Rasa" Karya Tere Liye/ Saskia Noviyanti



Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan unsur gaya bahasa dan ideologi pengarang
yang terkandung pada novel Rasa karya Tere Liye. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif-analisis. Sumber data meliputi novel dengan
ketebalan 421 halaman yang terbagi pada 24 bab cerita. Pendekatan penelitian yang
digunakan pada penelitian ini, terdiri dari pendekatan stilistika dan strukturalisme genetik.
Pertama, stilistika merupakan teori interdisipliner linguistik-sastra yang menelaah
penggunaan gaya bahasa pada teks sastra. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan:
(1) Aspek diksi berfokus pada keberagaman diksi yang terdiri dari diksi bertema, diksi
konotatif, diksi kritik, diksi humor, diksi didaktif, dan diksi bahasa slang. (2) Aspek
sintaksis berfokus pada leksikogramatika wacana yang dinilai mewakili fungsi ideasional
dengan melibatkan Linguistik Sistemik Fungsional, yang terdiri dari Material Process,
Mental Process, Verbal Process, Existential Process, dan Relational Process. Selain itu,
ditemukan pula beberapa sirkumstansi antara lain: Circumstance of Time, Circumstance of
Place, Circumstance of Place, dan Circumstance of Cause. (3) Aspek kohesi-koherensi
berfokus pada kepaduan wacana dari segi bentuk dan makna wacana. Pada aspek kohesi,
ditemukan wujud kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Pada aspek koherensi, ditemukan
hubungan sebab-akibat, sarana-hasil, latar-kesimpulan, syarat-hasil, perbandingan,
identifikasi, dan generik-spesifik. (4) Aspek sarana retorika terbagi menjadi dua, yaitu
bahasa figuratif dan citraan. Bahasa figuratif berfokus pada keindahan penggunaan bahasa
dari segi bentuk dan kandungan maknanya, yang terdiri dari majas perbandingan dan majas
pertautan. Sementara itu, citraan berfokus pada penggunaan bahasa yang memberikan
gambaran cerita melalui pengalaman indera pembaca, yang terdiri dari citraan visual,
citraan auditif, citraan gerak, citra perabaan, dan citraan penciuman. Secara keseluruhan,
pemunculan aspek-aspek gaya bahasa tersebut ditujukan sebagai penguatan unsur intrinsik
wacana (penokohan, gagasan, referensi makna, alur cerita, suasana, dan latar), efisiensidinamisasi wacana, dan penciptaan variasi bentuk lingual pada wacana. Kedua,
strukturalisme genetik merupakan teori yang mengkaji ideologi pengarang dengan
mempertimbangkan bentuk internal sastra dan kedudukan pengarang sebagai bagian dari
masyarakat. Dengan mengacu pendapat Goldmann, maka kesimpulan hasil penelitian
terdiri dari: (1) Pada fakta kemanusiaan, ditemukan dampak kondisi fatherless psikologis
tokoh, korupsi sebagai bentuk degradasi moral, dan relasi istilah antara fiksi dan realita
industri film di Indonesia. (2) Pada subjek kolektif, ditemukan adanya kedudukan kelas
sosial dan kelas ekonomi. Kelas sosial berperan sebagai acuan konsep cerita dan
penokohan, sedangkan kelas ekonomi mengandung sistem represif yang menentukan
deskripsi dan citra tokoh cerita. (3) Pada pandangan dunia, ditemukan pandangan realisme
sosialis pada fenomena fatherless, pandangan eksistensialisme pada posisi perempuan,
pandangann humanisme pada konflik cerita, dan pandangan kognitivisme pada komparasi
geografis.
Kata Kunci: Gaya Bahasa, Ideologi, Stilistika, Strukturalisme Genetik, Tere Liy


Availability

T1044LT/ts T1044Perpustakaan Pascasarjana UNJAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
LT/ts T1044
Publisher Prodi Magister Linguistik Terapan Pascasarjana UNJ : Pascasarjana UNJ.,
Collation
161 hlm :ilus ;30 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
LT/ts
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
Cetakan ke- 1
Subject(s)
-
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this