Record Detail
Advanced SearchText
Hegemoni Kekuasaan pada Naskah Film 2014: Siapa diatas Presiden? Karya Rahabi Mandra/ Muhammad Amien Denis
Hegemoni merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat.
Dalam pembelajaran hegemoni bisa dilakukan melalui karya sastra seperti naskah film. Karya
sastra merupakan representasi dari kehidupan sehari-hari. Dengan meneliti karya sastra, maka
bisa membantu pembaca untuk memahami hegemoni yang terjadi. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk hegemoni yang terjadi
pada naskah film 2014: Siapa di atas Presiden?, (2) Hegemoni kekuasaan berbasis hukum
pada naskah film 2014:Siapa diatas Presiden?, (3) Hegemoni kekuasaan berbasis
pemerintahan pada naskah film 2014:Siapa diatas Presiden?, dan (4) Hegemoni kekuasaan
berbasis politik pada naskah film 2014:Siapa diatas Presiden?. Data dalam penelitian adalah
kata, kalimat atau pernyataan yang mengandung unsur hegemoni yang terdapat di dalam
naskah film 2014:Siapa diatas Presiden?. Sumber penelitian ini adalah naskah film
2014:Siapa di atas Presiden?. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
teknik dokumentasi, observasi dan catat dari naskah asli yang diterima dari penulis asli naskah.
Hasil analisis terdiri atas empat poin: (1) Bentuk hegemoni yang terjadi pada naskah film 2014:
Siapa di atas Presiden?. (2) Hegemoni kekuasaan berbasis hukum yang terjadi pada naskah
film 2014: Siapa di atas Presiden?, (3) Hegemoni kekuasaan berbasis pemerintahan yang
terjadi pada naskah film 2014: Siapa di atas Presiden? dan (4) Hegemoni kekuasaan berbasis
politik yang terjadi pada naskah film 2014: Siapa di atas Presiden?. Hasil penelitian
menunjukkan bagaimana naskah film 2014:Siapa di atas Presiden? memiliki ide-ide
pemikiran yang menggiring alam bawah sadar pembaca akan kondisi hukum, pemerintahan
dan politik Indonesia saat ini. Penulis naskah menjelaskan bagaimana buruknya kondisi
hukum, pemerintahan dan politik di Indonesia akibat dari hegemoni kekuasaan yang terjadi.
Konsep teori Analisis Wacana Fairclough dalam menganalisis kata, kalimat dan wacana pada
naskah film dan Hegemoni Antonio Gramsci dalam menentukan tingkatan terjadi sangat cocok
dalam membedah film ini. Lebih lanjut, penelitian ini diyakini memiliki implikasi untuk
pengajaran bahasa, sastra dan pengajarannya dalam memahami hegemoni yang terjadi di
masyarakat berdasarkan representasi dari film.
Kata kunci: Analisis Wacana Kritis, hegemoni kekuasaan, hukum, pemerintahan, politik
Availability
T1045 | LT/ts T1045 | Perpustakaan Pascasarjana UNJ | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
LT/ts T1045
|
Publisher | Prodi Magister Linguistik Terapan Pascasarjana UNJ : Pascasarjana UNJ., 2023 |
Collation |
xi, 117 hlm. : Ilus ; 29 cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
LT/ts
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
Cetakan ke- 1
|
Subject(s) |
-
|
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available