Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk dikembangkan, karena tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam, sehingga mampu mengatasi permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari- hari. Namun kondisi yang masih terlihat sekarang ini, adanya Ketidakmampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal diakibatkan karena peserta didik belum memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik. Untuk itu di perlukan self efficacy yang baik yang dapat didorong melalui model pembelajaran nyata yakni dengan model etnomatematika untuk memotivasi dan meransang kemampuan berpikir kritis peserta didik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran etnomatematika dan self efficacy terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain faktorial 2 x 3. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik dan non tes untuk mengetahui self efficacy peserta didik. Analisa data menggunakan ANOVA dua jalur. Hasil temuan menunjukkan bahwa rata-rata peserta didik dengan self efficacy tinggi sedang dan rendah yang diajarkan dengan model pembelajaran etnomatematika memiliki kemampuan berpikir kritis lebih baik dibanding peserta didik dengan self efficacy tinggi, sedang dan rendah diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran etnomatematika dan self efficacy terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik Sekolah Dasar di Kota Ambon