Ketersediaan Aparatur Sipil Negara di seluruh wilayah kerja sangat dibutuhkan
untuk bisa menghasilkan pelayanan publik yang optimal. Karakter pegawai
milenial yang relatif mudah berpindah pekerjaan menyebabkan perlu ada upaya
organisasi untuk meningkatkan keterikatan pegawai.
Penelitian ini bertujuan melakukan analisis melalui tahapan mengidentifikasi,
mengkaji, dan membuktikan hipotesis, serta menemukan faktor yang
mempengaruhi keterikatan pegawai milenial Badan Pengawas Obat dan Makanan,
dimana kepemimpinan transformasional dan adaptabilitas karier sebagai variabel
eksogen berpengaruh secara langsung dan tidak langsung melalui motivasi layanan
publik.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran sekuensial
eksplanatori. Sebagai responden penelitian adalah 757 orang pegawai negeri sipil
generasi milenial pada unit pelaksana teknis BPOM, terbagi dalam unit kerja
dengan nilai keterikatan pegawai tinggi (HE) sebanyak 360 orang dan unit kerja
dengan nilai keterikatan rendah (LE) sebanyak 397 orang. Teknik analisis
menggunakan softare Smart-PLS 3.0 dan NVivo 12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dan
adaptabilitas karier berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap keterikatan
pegawai, dengan dimediasi secara parsial oleh motivasi layanan publik.
Pendalaman melalui studi kualitatif bahwa penyebab keterikatan dominan pada
kelompok HE adalah peran sosial, dan pada kelompok LE adalah peran organisasi.
Penelitian ini memperkaya teori perilaku organisasi dengan memberikan bukti
empiris pengaruh langsung adaptabilitas karier sebagai karakteristik individu
terhadap motivasi layanan publik sebagai mekanisme individual.
Kata kunci: adaptabilitas karier, ASN milenial, kepemimpinan transformasional,
keterikatan pegawai, motivasi layanan publik,.