Keberagaman karakteristik yang terdapat di kelas Motion Graphic SMAS HelloMotion menuntut desain pembelajaran yang dapat mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi era VUCA dan society 5.0 serta tantangan dunia nyata. Pembelajaran berbasis pemecahan masalah menjadi salah satu cara yang diprediksi menjadi solusi pembelajaran masa kini. Design Thinking terbukti mampu untuk melibatkan penggunanya dalam metode pemecahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan desain pembelajaran Motion Graphic berbasis Design Thinking bagi siswa kelas XI di SMAS HelloMotion. Melalui pelibatan Design Thinking dalam pembelajaran dengan aktivitas desain yang berulang di setiap materi pembelajaran Motion Graphic. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan instruksional Design Thingking versi d.school yang terdiri dari lima tahapan pengembangan dengan integrasi beberapa tahapan model pengembangan model Dick & Carey. Uji kelayakan produk desain pembelajaran dilakukan melalui uji ahli desain pembelajaran, ahli materi motion graphic dan ahli design thinking, uji one-to-one kepada guru selaku desainer pembelajaran serta uji small group. Uji efektivitas dilakukan dengan melakukan uji lapangan terhadap 22 siswa di kelas Motion Graphic dengan temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Design Thinking mempunyai potensi yang signifikan untuk meningkatkan pengalaman siswa dengan relevansi pembelajaran Motion Graphic di dunia nyata. Meskipun ditemukan beberapa keterbatasan terkait alokasi waktu penelitian dan kebutuhan tim yang mendukung, penelitian ini menunjukan kontribusi pada pengembangan wawasan tentang penerapan Design Thinking dalam konteks desain pembelajaran khususnya pembelajaran Motion Graphic.