Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah model penelitian yang baru dalam rangka
merumuskan rekomendasi teoritis dan praktis atas hasil analisis pengaruh persepsi dukungan terhadap goal
commitment melalui percaya diri dan coopetition. Pembahasan coopetition dalam konteks internal karyawan yang
relatif masih sedikit dipelajari. Coopetition biasanya dalam konteks persaingan dan kerjasama antar perusahaan.
Konteks pemicu penelitian ini adalah bahwa dalam berkompetisi-berkolaborasi jelas membutuhkan dukungan dari
Perusahaan, supervisor, teman dan keluarga, juga rasa percaya diri namun tenaga pemasar dari gen Y dan Z yang
memiliki karakteristik senang berganti pekerjaan sehingga persepsi dukungan, coopetition dan percaya diri perlu
dianalisis keterkaitannya dengan goal commitment. Data dikumpulkan dari survei terhadap 168 karyawan milenial di
75 perusahaan pembiayaan di Jakarta Timur dan Bekasi dengan menggunakan teknik pengambilan sampling
convience sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persepsi dukungan berpengaruh terhadap goal commitment, percaya diri berpengaruh terhadap coopetition,
dan keduanya (percaya diri dan coopetition) berpengaruh terhadap goal commitment. Penelitian ini memberikan
tinjauan hubungan kausalitas variabel persepsi dukungan, percaya diri, coopetition dan goal commitment dalam
kerangka input-proses-ouput sehingga dapat memperkaya kajian coopetition dalam konteks internal organisasi,
khususnya di perusahaan pembiayaan. Secara teoritik penelitian ini memiliki originalitas dan kebaruan sebagai
penelitian pertama yang meneliti goal commitment para tenaga pemasar gen Y dan Z di Perusahaan pembiayaan
dan dikaitkan dengan variabel persepsi dukungan, percaya diri dan coopetition. Penelitian ini juga diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi perusahaan untuk meningkatkan Goal Commitment dan kinerja tenaga pemasar dari
generasi Y dan Z dengan meningkatkan kepercayan diri dan sikap coopetition melalui optimalisasi bentuk dukungan,
pilihan model kepemimpinan yang tepat dan rekomendasi model pembelajaran bagi tenaga pemasar dengan metode
pembelajaran “Peer Group Knowledge Sharing”.
Kata kunci: percaya diri, coopetition, goal commitment, tenaga pemasa gen Y dan gen Z