No image available for this title

Text

Pengaruh Orientasi Artistik terhadap Kinerja UMKM Kreatif, Orientasi Kewirausahaan, Literai Digital, Literasi Keuangan, dan Oportunity Recognition Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi di Kota Yogyakarta



Penelitian ini bertujuan menguji apakah pengelola UMKM yang memiliki orientasi artistik
menghasilkan kinerja lebih baik dan bagaimana sumber daya lain seperti orientasi
kewirausahaan, literasi digital, literasi keuangan, dan opportunity recognition memoderasi
pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja. Dengan menggunakan sumber data primer yang
dibagikan kepada pelaku UMKM Kreatif di Kota Yogyakarta. Sebanyak 344 sampel data
diolah menggunakan PLS-SEM. Hasil pengujian empiris menunjukkan bahwa variabel
orientasi artistik, literasi keuangan, literasi digital dan opportunity recognition berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan, tapi untuk orientasi kewirausahaan tidak signifikan.
Orientasi artistik juga berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja non keuangan. Literasi
keuangan dan opportunity recognition memoderasi pengaruh antara orientasi artistik terhadap
kinerja keuangan, untuk literasi digital dan orientasi kewirausahaan tidak. Nilai uji t pada
pengujian orientasi artistik dan kinerja non keuangan lebih besar dari kinerja keuangan. Hal ini
menunjukkan bahwa UMKM kreatif tidak semata-mata untuk tujuan keuangan, tapi
menunjukkan kepuasan, kebahagiaan dan kebanggaan. Hasil ini juga konsisten dengan
kearifan lokal “tuna satak bathi sanak”. Variabel orientasi kewirausahaan tidak terbukti
memengaruhi kinerja mungkin karena pengusaha di bidang kreatif dan budaya tidak hanya
fokus pada urusan bisnis tetapi lebih tertarik pada sisi artistik dan ekspresif. Variabel literasi
digital tidak memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja. Hal ini terlihat mayoritas
pelanggan diidentifikasi sebagai “pembeli online dengan cara konvensional”. Variabel literasi
keuangan negatif signifikan memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja, hal ini
menunjukkan bahwa ketika UMKM kreatif yang mengutamakan dari sisi keuangan, maka akan
mengabaikan sisi artistiknya. Begitu juga opportunity recognition negatif signifikan memoderasi
pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja, hal ini menunjukkan bahwa jika produk yang dibuat
sudah mengarah pada ide bisnis, keunikan dan artistiknya akan menurun. Dari rata-rata tingkat
capaian responden yang menarik adalah para pengelola industri kreatif yang usianya sudah
lebih dari 51 tahun semua variabel rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pada usia tersebut
mereka sudah pada level sufi tingkat tinggi, mereka percaya rezeki benar-benar di tangan
Tuhan, bukan di tangan pelanggan. Bahkan kalau ada pelanggan yang “ngemplang” (tidak
bayar) hanya akan mengatakan seberapa takut pada Roqib dan Atid.
Kata Kunci: UMKM kreatif, literasi keuangan, literasi digital, orientasi kewirausahaan, kinerja


Availability

2024000196ifaIM/sin IFA 2024Perpustakaan Pascasarjana UNJAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
IM/sin IFA 2024
Publisher Prodi Doktor Ilmu Manajemen Pascasarjana UNJ : Pascasarjana UNJ.,
Collation
43 hlm. :ilus ;21 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
IM/sin
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
Cetakan ke- 1
Subject(s)
-
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available


File Attachment

  • Pengaruh Orientasi Artistik terhadap Kinerja UMKM Kreatif, Orientasi Kewirausahaan, Literai Digital, Literasi Keuangan, dan Oportunity Recognition Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi di Kota Yogyakarta/ Ifah Rofiqoh
    Penelitian ini bertujuan menguji apakah pengelola UMKM yang memiliki orientasi artistik menghasilkan kinerja lebih baik dan bagaimana sumber daya lain seperti orientasi kewirausahaan, literasi digital, literasi keuangan, dan opportunity recognition memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja. Dengan menggunakan sumber data primer yang dibagikan kepada pelaku UMKM Kreatif di Kota Yogyakarta. Sebanyak 344 sampel data diolah menggunakan PLS-SEM. Hasil pengujian empiris menunjukkan bahwa variabel orientasi artistik, literasi keuangan, literasi digital dan opportunity recognition berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, tapi untuk orientasi kewirausahaan tidak signifikan. Orientasi artistik juga berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja non keuangan. Literasi keuangan dan opportunity recognition memoderasi pengaruh antara orientasi artistik terhadap kinerja keuangan, untuk literasi digital dan orientasi kewirausahaan tidak. Nilai uji t pada pengujian orientasi artistik dan kinerja non keuangan lebih besar dari kinerja keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM kreatif tidak semata-mata untuk tujuan keuangan, tapi menunjukkan kepuasan, kebahagiaan dan kebanggaan. Hasil ini juga konsisten dengan kearifan lokal “tuna satak bathi sanak”. Variabel orientasi kewirausahaan tidak terbukti memengaruhi kinerja mungkin karena pengusaha di bidang kreatif dan budaya tidak hanya fokus pada urusan bisnis tetapi lebih tertarik pada sisi artistik dan ekspresif. Variabel literasi digital tidak memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja. Hal ini terlihat mayoritas pelanggan diidentifikasi sebagai “pembeli online dengan cara konvensional”. Variabel literasi keuangan negatif signifikan memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja, hal ini menunjukkan bahwa ketika UMKM kreatif yang mengutamakan dari sisi keuangan, maka akan mengabaikan sisi artistiknya. Begitu juga opportunity recognition negatif signifikan memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja, hal ini menunjukkan bahwa jika produk yang dibuat sudah mengarah pada ide bisnis, keunikan dan artistiknya akan menurun. Dari rata-rata tingkat capaian responden yang menarik adalah para pengelola industri kreatif yang usianya sudah lebih dari 51 tahun semua variabel rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pada usia tersebut mereka sudah pada level sufi tingkat tinggi, mereka percaya rezeki benar-benar di tangan Tuhan, bukan di tangan pelanggan. Bahkan kalau ada pelanggan yang “ngemplang” (tidak bayar) hanya akan mengatakan seberapa takut pada Roqib dan Atid. Kata Kunci: UMKM kreatif, literasi keuangan, literasi digital, orientasi kewirausahaan, ki
  • Pengaruh Orientasi Artistik terhadap Kinerja UMKM Kreatif, Orientasi Kewirausahaan, Literai Digital, Literasi Keuangan, dan Oportunity Recognition Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi di Kota Yogyakarta/ Ifah Rofiqoh
    Penelitian ini bertujuan menguji apakah pengelola UMKM yang memiliki orientasi artistik menghasilkan kinerja lebih baik dan bagaimana sumber daya lain seperti orientasi kewirausahaan, literasi digital, literasi keuangan, dan opportunity recognition memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja. Dengan menggunakan sumber data primer yang dibagikan kepada pelaku UMKM Kreatif di Kota Yogyakarta. Sebanyak 344 sampel data diolah menggunakan PLS-SEM. Hasil pengujian empiris menunjukkan bahwa variabel orientasi artistik, literasi keuangan, literasi digital dan opportunity recognition berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, tapi untuk orientasi kewirausahaan tidak signifikan. Orientasi artistik juga berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja non keuangan. Literasi keuangan dan opportunity recognition memoderasi pengaruh antara orientasi artistik terhadap kinerja keuangan, untuk literasi digital dan orientasi kewirausahaan tidak. Nilai uji t pada pengujian orientasi artistik dan kinerja non keuangan lebih besar dari kinerja keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM kreatif tidak semata-mata untuk tujuan keuangan, tapi menunjukkan kepuasan, kebahagiaan dan kebanggaan. Hasil ini juga konsisten dengan kearifan lokal “tuna satak bathi sanak”. Variabel orientasi kewirausahaan tidak terbukti memengaruhi kinerja mungkin karena pengusaha di bidang kreatif dan budaya tidak hanya fokus pada urusan bisnis tetapi lebih tertarik pada sisi artistik dan ekspresif. Variabel literasi digital tidak memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja. Hal ini terlihat mayoritas pelanggan diidentifikasi sebagai “pembeli online dengan cara konvensional”. Variabel literasi keuangan negatif signifikan memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja, hal ini menunjukkan bahwa ketika UMKM kreatif yang mengutamakan dari sisi keuangan, maka akan mengabaikan sisi artistiknya. Begitu juga opportunity recognition negatif signifikan memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja, hal ini menunjukkan bahwa jika produk yang dibuat sudah mengarah pada ide bisnis, keunikan dan artistiknya akan menurun. Dari rata-rata tingkat capaian responden yang menarik adalah para pengelola industri kreatif yang usianya sudah lebih dari 51 tahun semua variabel rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pada usia tersebut mereka sudah pada level sufi tingkat tinggi, mereka percaya rezeki benar-benar di tangan Tuhan, bukan di tangan pelanggan. Bahkan kalau ada pelanggan yang “ngemplang” (tidak bayar) hanya akan mengatakan seberapa takut pada Roqib dan Atid. Kata Kunci: UMKM kreatif, literasi keuangan, literasi digital, orientasi kewirausahaan, ki


Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this