Penilaian Sikap Spiritual merupakan bagian penting dalam penilaian di sekolah Kristen. Penilaian sikap spiritual ini dilakukan pada konteks penerapan kurikulum pendidikan karakter di Indonesia yang masih menghadapi tantangan dalam melakukan penilaian pada aspek yang komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen Penilaian Sikap Spiritual pada SMA Kristen di Indonesia yang valid dan reliabel. Pengukuran instrumen menggunakan skala Likert 5-4-3-2-1 (Sangat Setuju, Setuju, Ragu-Ragu, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju). Instrumen terdiri dari lima dimensi utama pada penilaian sikap spiritual: Relasi dengan Transenden/ Allah (4.26), Relasi dengan Diri Sendiri (4.04), Relasi dengan Orang Lain/ Komunal (4.29), Relasi dengan Lingkungan/ Alam Ciptaan (4.14), Relasi dengan Negara/ Pemerintahan/ Undang-Undang (4.19). Sample penelitian sebanyak 1260 siswa SMA Kristen di Indonesia (46.19% laki-laki dan 53.81% perempuan) dari tiga wilayah Indonesia (Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur), berusia 15-20 tahun; kelas 10 hingga kelas 12. Kuesioner Penilaian Sikap Spiritual terdiri dari 55 item. Teknik analisis data menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan Rasch Model. Hasil uji CFA dengan loading factor > 0.30 menghasilkan 50 item fit. Analisis lanjutan dilakukan dengan pemodelan Rasch menghasilkan Unidimensi, Independensi Lokal, dan Monotonisasi terpenuhi, serta Kuesioner Penilaian Sikap Spiritual sudah reliable dengan nilai Cronbach`s Alpha 0.95 (excellent). Hasil analisis dari 50 item menghasilkan 48 item fit dan 746 person fit dengan 17 tingkat kesukaran item dan 5 tingkat kemampuan responden. Kuesioner penilaian sikap spiritual menunjukkan karakteristik psikometri yang sangat baik untuk digunakan dalam mengukur kompetensi sikap spiritual pada SMA Kristen di Indonesia.