Pada era postmodern ini, nilai moral semakin mengalami pergeseran sebagai akibat
adanya perkembangan arus informasi dan komunikasi yang begitu pesat sehingga
diperlukan penguatan nilai moral yang bersumber pada budaya bangsa, yaitu
wayang. Pergeseran nilai moral terdapat dalam novel Rahwana Putih karya Sri
Teddy Rusdy yang mendekonstruksi epos Ramayana Walmiki didasarkan pada
filosofi Jawa dalam wayang, yaitu Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu.
Penelitian ini dikaitkan dengan novel dekonstruksi lainnya, yaitu Anak Bajang
Menggiring Angin karya Sindhunata untuk memperoleh pemahaman yang holistik.
Pendekatan penelitian ini adalah postmodern yang menghasilkan sebuah nilai baru
berkaitan dengan perilaku nilai moral ketuhanan, akemanusiaan, dan kealaman.
Metode penelitian ini menggunakan dekonstruksi Derrida, yaitu 1) menemukan
tema mayor untuk menentukan trace atau jejak (K1), 2) menemukan oposisi biner
sebagai praktik hitam/ putih, 3) menemukan ambiguitas, dan 4) menemukan
konstruksi baru (K2). Hasil penelitian ini adalah sebuah nilai baru, yaitu proposisiproposisi tentang perilaku manusia yang berkaitan dengan hubungan manusia
dengan Tuhan, meliputi kehidupan dan kematian, kesakralan, maupun salah dan
benar. Disamping itu, proposisi-proposisi tentang perilaku manusia yang berkaitan
dengan hubungan manusia dengan manusia, meliputi cinta dan perkawinan,
maupun rakyat dan penguasa. Selanjutnya, hubungan manusia dengan alam yang
meliputi persatuan jagad kecil dengan jagad gede.
Kata Kunci: Dekonstruksi, Filosofi, Nilai Moral, Novel, Wayang