Penelitian ini bertujuan untuk membangun strategi dan kebijakan peningkatan perilaku inovatif sumber daya manusia di sektor publik, serta mengembangan model peningkatan perilaku inovatif dengan menguji pengaruh empowering leadership, motivation, self-efficacy dan work engagement untuk meningkatkan secara langsung dan tidak langsung innovative behaviour. Perilaku inovatif pegawai diperlukan untuk mendukung tujuan strategis organisasi dan peningkatan pelayanan publik kepada pemangku kepentingan kepemudaan dan keolahragaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan sampel 290 responden Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menduduki jabatan fungsional di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang mengisi kuisioner secara langsung dan online. Teknik Analisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan program software AMOS 24. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa empowering leadership dan self-efficacy memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap innovative behaviour. Temuan ini menunjukan bahwa pentingnya empowering leadership dan self-efficacy dalam meningkatkan innovative behaviour. Temuan penelitian ini menunjukkan hasil bahwa motivation dan work engagement tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap innovative behaviour. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa harus meningkatkan self-efficacy tentang kemampuan menyelesaikan pekerjaan yang sulit karena memiliki pengaruh paling besar terhadap innovative behaviour, disamping itu juga harus fokus memperbaiki dan meningkatkan empowering leadership tentang pimpinan selalu melibatkan pegawai dalam mengambil keputusan karena memiliki nilai indikator terendah