Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi program pendidikan dan pelatihan teknis terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) bagi aparat penegak hukum yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan Polri. Penelitian ini menggunakan metode mix methode dengan desain penelitian eksplanatory sequential mix methode, dengan menggunakan kombinasi model evaluasi Kirkpatrick dan Return On Invesment . Peserta pelatihan berjumlah 62 orang terdiri atas Penyidik anak (Kepolisian Negara Republik Indonesiai), Hakim anak (Mahkamah Agung), Jaksa anak (kejaksaan Agung), Pembimbing Kemasyarakatan (Kemenkum Ham RI), Pekerja Sosial (Kementerian Sosial RI), dan Pengacara anak (Peradi). Pengumpulan data dengan menyebarkan kuisoner, studi dokumen dan wawancara kepada alumni, atasan dan rekan sejawat. Validitas instrumen menggunakan content validity dengan cara meminta masukan dan saran dari para pakar hasilnya dianalisis menggunakan rumusan aiken‘v dengan tujuan untuk mengukur derajat kesepakatan para pakar (agrement). Untuk menguji hasil validitas di lakukan uji credibility dengan teknik FGD yang melibatkan ahli pidana anak, praktisi anak dan evaluator program. Hasil penelitian menunjukkan untuk level 1 komponen reaksi peserta pelatihan aspek motivasi, bahan ajar dan penyelenggara menunjukkan hasil sedang. Sementara aspek pengajar, sarana prasana dalam kategori tinggi (sangat puas). Sedangkan untuk level 2, 3 dan 4 menunjukkan terdapat dampak Pelatihan terhadap perlindungan hak-hak anak Indonesia yang berhadapan dengan hukum. Hasil ini diperkuat dengan perhitungan Return On Invesment sebesar 163%.