Pembelajaran sejarah pada perguruan tinggi dewasa ini, harusnya dapat
menarik minat mahasiswa dalam mempelajarinya. Sebab sumber belajar dalam
pembelajaran sejarah pada perguruan tinggi telah tersedia dengan ragam bentuk
yang menarik pada era ini. Salah satunya adalah dengan menyajikan pembelajaran
di alam bebas, yang berbasis lingkungan disekitar kehidupan mahasiswa.
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar telah lama dikenal dengan konsep
pembelajaran ekopedagogik. Ekopedagogik mengulas tiga hal mendasar, Pertama,
literasi ekologi untuk memahami apa yang dimaksud dengan lingkungan
kesejarahan, memahami latar belakang dan proses terbentuknya lingkungan
kesejarahan tersebut, serta dampak positif dan negatif sikap manusia terhadap
sistem ekologi kesejarahan. Kedua, literasi budaya untuk meningkatkan wawasan,
kesadaran dan pemahaman tentang berbagai perspektif budaya dalam hubungan
antara manusia dan lingkungan yang menghasilkan suatu peninggalan sejarah.
Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi untuk mendorong pembelajaran sebagai
proses sosial dan meningkatkan keterampilan sosial siswa dalam berinteraksi baik
di dalam kelas, maupun di luar kelas lewat melek teknologi informasi. Untuk itu
penulisan tesis ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan pembelajaran,
mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran, serta mengetahui kendala dalam
pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis ekopedagogik di Program Studi
Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Pattimura.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan model
analisis data yang digunakan adalah model analysis interactive. Dimulai dari
tahapan kondensasi data, sajian data, hingga kesimpulan dan verifiksi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa perencanaan pembelajaran sejarah telah mengarah
pada tiga segmentasi, yaitu pengetahuan sejarah, nilai sejarah yang diinternalisasi
dalam sikap dan karakter mahasiswa, juga keterampilan sejarah. Perencanaan
pembelajaran tersebut juga telah memuat tiga prinsip dasar dalam pembelajaran
berbasis ekopedagogik, yakni literasi lingkungan kesejarahan, literasi budaya, dan
pemanfaatan. Proses pembelajaran sejarah yang dilaksanakan dalam enam belas
kali pertemuan tatap muka, telah dilakukan dengan mengintegrasikan unsur atau
pilar utama dalam pembelajaran berbasis ekopedagogik. Dan jika dikaitkan
dengan ranah kompetensi berdasarkan taksonomi bloom, maka dapat menjawab
tiga ranah kompetensi tersebut, baik dari ranah kompetensi pengetahuan, sikap,
maupun ketrampilan. Terdapat beberapa kendala yang terjadi, saat proses
pembelajaran sejarah yakni terkait estimasi waktu pada kegiatan observasi
lapangan, pemahaman mahasiswa yang terkadang tidak merata saat proses
pembelajaran, manajeman biaya, serta kurangnya transportasi pendukung yang
diperlukan saat proses pengumpulan dan analasis data lapangan pada lingkungan
kesejarahan yang dipilih oleh kelompok mahasiswa.
Kata Kunci: Ekopedagogik, Pembelajaran Sejarah, Sumber Belajar