sejarah yang efektif untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi di SMAN 86 Jakarta. Pengembangan e-modul ini didasarkan pada model Hannafin and Peck, yang meliputi tiga fase utama: analisis kebutuhan, desain, dan pengembangan. E-modul dirancang untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik, meningkatkan motivasi, dan partisipasi dalam pembelajaran sejarah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan angket dari peserta didik dan guru sejarah. Hasil validasi oleh ahli materi dan ahli media menunjukkan bahwa e-modul ini memenuhi kriteria kelayakan dan efektifitas dengan rata-rata 85%. Implementasi e-modul di kelas menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan prestasi belajar peserta didik, yang dibuktikan dengan hasil pretest dan posttest yaitu mengalami peningkatan sekitar 15,5 menurut perhitungan n-gain. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa e-modul pembelajaran sejarah mampu meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik, memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang lebih baik, serta meningkatkan hasil belajar peserta didik secara keseluruhan. Saran yang diberikan meliputi pengembangan konten yang lebih mendalam, personalisasi pembelajaran, pelatihan kontinu bagi guru, serta evaluasi dan pengembangan berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan e-modul pembelajaran sejarah merupakan langkah strategis untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di era digital. E-modul ini tidak hanya menawarkan metode pembelajaran yang inovatif tetapi juga memberikan solusi praktis untuk menghadapi tantangan dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Kata Kunci : Pengembangan E-Modul, Pembelajaran Sejarah, Pembelajaran Berdiferensiasi This study aims to develop an effective history learning e-module to support differentiated instruction at SMAN 86 Jakarta.