Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis kesadaran ekologis yang dihadirkan melalui enam novel Ahmad Tohari, yaitu Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Kubah, Di Kaki Bukit Cibalak, Bekisar Merah, Lingkar Tanah Lingkar Air, dan Orang-Orang Proyek. Kesadaran ekologis yang dimaksud mencakup persepsi, sikap, dan tindakan tokoh-tokoh dalam novel-novel Tohari terhadap lingkungan alam sekitarnya. Penelitian ini juga menelaah bagaimana narasi, karakter, dan latar dalam novel-novel tersebut menggambarkan isu-isu ekologis seperti kehancuran hutan, pemanasan global, hilangnya keanekaragaman hayati, dan keindahan alam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ekologi sastra. Analisis teks dilakukan terhadap novel-novel Tohari untuk mengidentifikasi tema-tema ekologis, deskripsi alam, dan hubungan antara manusia dan lingkungan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis teks yang mencakup membaca dan menganalisis secara mendalam novel-novel Tohari; kajian literatur untuk menelusuri literatur terkait ekologi sastra, teori lingkungan, dan kritik sastra ekologis; serta wawancara dengan ahli sastra, ekolog, dan pengarang untuk memperoleh perspektif tambahan mengenai dampak karya-karya Tohari terhadap kesadaran ekologis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana sastra, khususnya karya Tohari, dapat meningkatkan kesadaran ekologis pembaca. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa sastra dapat berfungsi sebagai alat untuk mengedukasi dan menginspirasi tindakan konservasi dan perlindungan lingkungan di Indonesia. Penelitian ini memiliki signifikansi yang luas, baik dalam ranah akademis maupun praktis. Secara akademis, penelitian ini akan memperkaya khazanah kajian sastra Indonesia dengan perspektif ekologis yang masih jarang diterapkan. Secara praktis, temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan edukasi dan kampanye lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam. Penelitian ini signifikan dalam ranah sastra Indonesia karena menawarkan perspektif baru dalam memahami karya Tohari, tidak hanya sebagai narasi sosial tetapi juga sebagai kritik dan kesadaran ekologis. Penelitian ini juga berkontribusi pada kajian ekologi sastra di Indonesia, yang masih relatif baru, dengan menunjukkan bagaimana sastra dapat menjadi medium yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan ekologis dan membangkitkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tohari berhasil menumbuhkan kesadaran ekologis pembaca, mengajak mereka untuk hidup selaras dengan alam, serta bertindak sebagai penjaga lingkungan. Pesan-pesan ini sangat relevan dengan isu-isu lingkungan yang mendesak saat ini