Penelitian tindakan ini dilakukan dengan latar belakang belum berhasilnya pembelajaran berbicara
bahasa Inggris mahasiswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa
Inggris dengan metode Resitasi melalui Mobile Assisted language Learning (MALL). Teknologi
dan pembelajaran menunjukkan relevansi teknologi dan aplikasi mobile dalam pembelajaran
bahasa Inggris khususnya untuk peningkatan keterampilan berbicara. Penelitian ini menggunakan
Penelitian Tindakan atau Action Research dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart
yang memiliki tahapan perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi
(observation), dan refleksi (reflection). Penelitian dilakukan di semester genap tahun ajaran
2019/2020 pada mahasiswa semester IV sejumlah 24 mahasiswa pada Program Studi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pengumpulan data yang
digunakan penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari
wawancara dan observasi, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes prasiklus, tes siklus 1,
tes siklus 2, dan tes siklus 3 yang kemudian dianalisis dengan statistik sederhana. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini antara lain keterlaksanaan metode resitasi pada peningkatan berbicara
bahasa Inggris mahasiswa melalui Mobile Assisted Language Learning (MALL) berkategori sangat
baik, serta hasil peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris mahasiswa setelah diterapkan
metode Resitasi melalui Mobile Assisted Language Learning (MALL). Hasil peningkatan
keterampilan berbicara bahasa Inggris dengan metode Resitasi melalui Mobile Assisted Language
Learning (MALL) terjadi peningkatan dari tahapan prasiklus sampai siklus ke 3. Prosentase ratarata nilai mahasiswa pada tahapan prasiklus hanya sebesar 44,2% atau dalam kategori kurang
memuaskan, kemudian mengalami kenaikan pada siklus 1 menjadi 55,6% atau dalam kategori
cukup memuaskan. Hasil siklus 2 diperoleh nilai rata-rata mahasiswa sebesar 68,8%, atau dalam
kategori cukup memuaskan dan mengalami peningkatan pada siklus 3 menjadi 81 % atau dalam
kategori memuaskan. Hubungan erat antara pratik, perangkat mobile, dan kemahiran menunjukkan
bahwa praktik berbahasa menggunakan perangat mobile berkontribusi signifikan terhadap
kemahiran berbicara bahasa Inggris. Kesimpulannya adalah dengan metode resitasi melalui Mobile
Assisted Language Learning (MALL) dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris
mahasiswa serta disarankan menjadi salah satu metode yang perlu diterapkan dalam meningkatkan
keterampilan bahasa Inggris mahasiswa.
Kata Kunci: Metode Resitasi, Mobile Assisted Language Learning (MALL), Keterampilan
Berbicara bahasa Inggris