Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran sentra budaya Kaili
berbasis AR yang layak dan efektif untuk anak usia dini. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi dari model Borg and Gall, Dick,
Carey & Carey, dan Hannafin & Peck yang terdiri dari 10 tahapan. Uji kelayakan dengan
lima ahli yang terdiri dari: ahli desain pembelajaran, ahli teknologi informatika, ahli
materi, ahli bahasa, dan ahli media pembelajaran. Setelah dilakukan revisi berdasarkan
saran dari para ahli, maka dilanjutkan dengan uji coba one-to-one dan small group.
Setelah dilakukan revisi, maka dilakukan uji coba field trial dengan melibatkan 30 orang
anak usia dini di TK Negeri Banawa, Kabupaten Donggala. Hasil penelitian menunjukkan
nilai rata-rata ahli desain pembelajaran sebesar 75% (layak), ahli teknologi informatika
sebesar 96% (sangat layak), ahli materi sebesar 100% (sangat layak), ahli bahasa sebesar
91.15% (sangat layak), dan ahli media pembelajaran sebesar 73.3% (layak). Kemudian
pada tahap uji coba one-to-one, hasil rata-rata diperoleh sebesar 85.5% (sangat layak) dan
uji coba small group diperoleh sebesar 88.9% (sangat layak). Hasil pre-test dan post-test
menunjukkan peningkatan persentase pengetahuan tentang adat suku Kaili sebesar 45.3%
dengan N-gain sebesar 0.71. Hasil uji t
hitung (31,116) > t
tabel (2,045) sehingga disimpulkan
bahwa model pembelajaran sentra budaya Kaili berbasis AR sangat efektif dalam
menstimulasi pengetahuan terkait kebudayaan daerah untuk anak usia dini.
Kata Kunci : Model pembelajaran, Sentra, Budaya Kaili, Augmented reality, Anak usia
dini

2025000054bes

TP/sin BES 2025

Perpustakaan Pascasarjana UNJ

Available

• Pengembangan Model Pembelajaran Sentra Budaya Kaili Berbasis Augmented Reality untuk Anak Usia Dini/ Besse Nirmala