Pengaruh Metode Sampling terhadap Ketepatan dan Konsistensi Hasil Sampling Asesmen Nasional/ JANUAR PRIBADI
Metode pengambilan sampel memainkan peran penting dalam asesmen berskala besar. Survei
internasional seperti PISA, TIMSS, dan PIRLS menggunakan stratified random sampling
(StRS) karena kemampuannya dalam meningkatkan akurasi estimasi, memastikan
keterwakilan seluruh subpopulasi, dan memungkinkan administrasi yang lebih efisien.
Demikian pula, Asesmen Nasional (AN) di Indonesia menggunakan StRS, dengan membagi
populasi berdasarkan ukuran sekolah, ukuran kelas, dan jenis kelamin. Namun, akurasi
metode sampling AN, termasuk reliabilitas dan validitasnya, belum pernah diuji sejak
penerapannya pada tahun 2021.
Studi ini mengevaluasi akurasi metode sampling AN dengan membandingkan reliabilitas dan
validitasnya terhadap simple random sampling (SRS). Reliabilitas didefinisikan sebagai
konsistensi estimasi parameter populasi dalam pengambilan sampel berulang, yang
ditunjukkan oleh standar error (SE) yang kecil dalam interval kepercayaan (CI). Validitas
mengukur seberapa akurat estimasi sampel mencerminkan parameter populasi yang
sebenarnya, dievaluasi melalui Mean Square Error (MSE).
Studi ini menggunakan data dari sampel AN tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama, yang mencakup 3,4 juta siswa sekolah dasar dari populasi 4,6 juta siswa, serta 1,9
juta siswa SMP dari populasi 4,2 juta siswa. Analisis menunjukkan tidak ada perbedaan
signifikan dalam parameter populasi nasional antara StRS dan SRS, dengan kedua metode
menghasilkan estimasi rata-rata yang serupa, yaitu 39,8 poin untuk siswa sekolah dasar dan
55 poin untuk siswa sekolah menengah pertama, dengan simpangan baku masing-masing
14,1 poin dan 10,7 poin.
Namun, StRS menunjukkan variabilitas bobot yang lebih besar, dengan rentang 1–55 untuk
sekolah dasar dan 1–48 untuk sekolah menengah pertama, yang mencerminkan
kemampuannya dalam menyesuaikan dengan struktur pengambilan sampel. Pada tingkat
sekolah, StRS lebih unggul dibandingkan SRS, dengan CI dan MSE yang lebih sempit, yang
menyoroti keunggulan reliabilitasnya untuk pelaporan tingkat sekolah.
Meskipun perbedaan MSE antara kedua metode signifikan secara statistik, dampak
praktisnya relatif kecil karena efek ukuran yang kecil dan ukuran dataset yang besar. Temuan
ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menekankan keunggulan StRS dalam
meningkatkan reliabilitas dan mengurangi kesalahan, terutama untuk struktur data yang
berstrata.
Dalam konteks AN, meskipun StRS dan SRS menunjukkan reliabilitas dan validitas yang
serupa untuk parameter populasi nasional, StRS lebih andal pada tingkat sekolah, sehingga
menjadi pilihan yang lebih baik untuk menganalisis subpopulasi yang membutuhkan
perbandingan yang lebih presisi
T1181 | PEP/ts T1181 | Perpustakaan Pascasarjana UNJ | Available |
Publisher
Prodi Magister Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Pascasarjana UNJ :
Sekolah Pascasarjana UNJ.,
2025
Collation
xviii98 hlm. :ilus ;29,5 cm
Statement of Responsibility
-
No other version available