Budaya Organisasi Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) pada Masa Kepemimpinan Tutty Alawiyah/ Syifa Fauzia
Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) pada awalnya, adalah organisasi yang
mewadahi majelis taklim di wilayah Jabodetabek yang diajar oleh Tutty Alawiyah dan
kawan-kawannya. Seiring dengan berjalannya waktu, BKMT berkembang semakin besar
dan menyebar hampir keseluruh provinsi di Indonesia. BKMT menjadi organisasi massa
berbasis majelis taklim terbesar di Indonesia. BKMT mengambil peranan penting dalam
permasalahan masyarakat, agama, bangsa dan negara.
Perkembangannya yang pesat tidak terlepas dari sosok kharismatik, Tutty
Alawiyah. Sebagai pendiri, ia telah menyusun struktur dan juga menanamkan nilai dan
filosofi di BKMT. Namun, nilai-nilai dan filosofi ini belum diungkap secara
komprehensif. Pun demikian belum sepenuhnya dipahami dan diketahui secara utuh oleh
para kader BKMT. Atas dasar inilah, dirasa sangat perlu untuk melakukan penelitian
tentang budaya yang meliputi nilai, asumsi dasar dan filosofi BKMT. Fokus penelitian
ini adalah untuk mengkaji artefak, asumsi dasar yang berkembang, keyakinan dan nilai
yang dipegang oleh pimpinan, pengurus, dan anggota BKMT, serta filosofi yang menjadi
dasar dari budaya BKMT.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi dan etnografi. Data penelitian diperoleh dari Wawancara dengan para
kader dan anggota senior BKMT, keluarga, dan teman sejawat Tutty Alawiyah, observasi,
dan kajian dokumen yang berkaitan dengan BKMT. Data yang dihasilkan nantinya akan
dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagai organisasi, BKMT memiliki
budaya yang membuatnya berbeda dengan organisasi keagamaan lainnya. Budaya ini
sangat berkaitan erat dengan peran kepemimpinan Tutty Alawiyah. Sebagai pemimpin
kharismatik dan transformasional, ia telah berperan dalam menyusun struktur dan nilai
BKMT. Budaya BKMT terdiri dari sesuatu yang nampak seperti artefak yang meliputi
logo organisasi, bendera, struktur organisasi, seragam, storie BKMT, serta ritual dan
kegiatan rutin. Sesuatu yang tidak nampak tercermin pada seperangkat nilai yang berada
di BKMT. Nilai yang diyakini dan dianut oleh anggota BKMT dalam kehidupan
keseharian yang meliputi keikhlasan, pantang menyerah, loyalitas, dedikasi, tekad kuat,
dan mandiri.
Dengan demikian, maka BKMT memiliki unsur-unsur budaya organisasi yang
terdiri dari artefak, nilai yang dianut, dan asumsi dasar yang mendasari. Semua struktur
budaya ini sangat ditentukan oleh pendiri sekaligus ketua BKMT, Tutty Alawiyah. Gaya
kepemimpinannya mempengaruhi budaya organisasi BKMT.
Kata Kunci: BKMT, Budaya Organisasi, Majelis Taklim, Pemimpin kharismatik, Tutty
Alawiyah
D1532 | IM/ds D1532 | Perpustakaan Pascasarjana UNJ | Available |
Publisher
Prodi Doktor Ilmu Manajemen Pascasarjana UNJ :
Jakarta.,
2022
Collation
xv, 186 hlm.: ilus.; 29 cm.
Statement of Responsibility
-
No other version available