Penegakan hukum yang efektif memerlukan aparat yang kompeten secara teknis dan etis. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model manajemen pelatihan berbasis ELSIVO yang mengintegrasikan Blended Learning, Technology Enhanced Learning (TEL), dan Case-Based Learning (CBL), serta didukung oleh simulasi video dan chatbot berbasis kecerdasan buatan. Pengembangan model mengikuti tahapan ADDIE (Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi). Model ini mencakup modul digital, platform LMS, simulasi interaktif, dan chatbot untuk mendukung pembelajaran kontekstual berbasis kasus Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Fitur gamifikasi dan umpan balik otomatis juga diterapkan untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta. Hasil uji coba awal dan kelompok besar menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta. Analisis kuantitatif menggunakan N-Gain Score menunjukkan bahwa 85% peserta mengalami peningkatan pemahaman pada kategori sedang hingga tinggi. Hasil uji-t menunjukkan perbedaan signifikan (p < 0,05) antara kelompok eksperimen dan kontrol, yang mengindikasikan efektivitas model ELSIVO dibanding metode pelatihan konvensional. Analisis SEM/ANOVA mengidentifikasi bahwa kualitas materi, interaktivitas platform, dan pemanfaatan teknologi merupakan faktor paling berpengaruh terhadap keberhasilan pelatihan. Panduan implementasi disusun untuk membantu lembaga dalam mengadopsi model ini secara efektif, mencakup struktur pelatihan, strategi pengajaran, penyusunan materi, serta pendekatan dalam mempertahankan motivasi peserta. Model ini menawarkan solusi praktis dan adaptif untuk meningkatkan mutu pelatihan aparat penegak hukum, agar lebih relevan dengan tantangan hukum dan pendidikan di era digital.

2025000521erl

MP/sin ERL 2025

Perpustakaan Pascasarjana UNJ

Available