Peningkaran Kemampuan Motorik Halus Anak Cerebral Palsy melalui Model Pembelajaran Konstekstual yang Berbasis Media Permainan Maze/ FAISAL RACHMAT

Prof. Dr. Yufiarti, M.Psi (P) - Personal Name
Dr. Hapidin, M.Pd (Co-P) - Personal Name
Faisal Rachmat - Personal Name

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak
dengan keterbatasan fisik (anak CP) melalui penerapan media permainan maze
berbasis pembelajaran kontekstual di YPAC Jakarta. Studi ini dilatarbelakangi oleh
rendahnya perkembangan motorik halus pada anak CP, khususnya dalam
kemampuan menggenggam, meregangkan, dan memegang pensil saat melakukan
aktivitas tulis-menulis atau mewarnai. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain kolaboratif
yang terdiri atas empat siklus: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Subjek penelitian melibatkan lima anak CP usia 5–8 tahun yang memiliki gangguan
gerak pada tangan dan keterlambatan perkembangan motorik halus.
Intervensi dilakukan melalui kegiatan pembelajaran harian menggunakan lembaran
kegiatan maze bertema kontekstual (seperti astronot, pelaut, hewan, dan keluarga)
yang dirancang secara bertahap sesuai dengan tahap perkembangan anak. Kegiatan
inti meliputi pengamatan alur labirin, bimbingan langsung oleh guru dalam
menggenggam dan mengarahkan pensil, serta pelatihan koordinasi mata-tangan
secara bertahap. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, lembar penilaian,
catatan lapangan, dan wawancara, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan
teknik triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media maze secara signifikan
meningkatkan kemampuan motorik halus anak CP, terutama dalam aspek
menggenggam pensil, koordinasi jemari, dan konsentrasi selama kegiatan belajar.
Peningkatan terlihat dari siklus ke siklus, dibuktikan dengan peningkatan
persentase ketercapaian indikator pada setiap aspek motorik halus. Selain itu, anak
menunjukkan motivasi belajar yang lebih tinggi dan partisipasi aktif selama
kegiatan. Dengan demikian, media maze terbukti efektif sebagai alat intervensi
pembelajaran untuk meningkatkan kemandirian dan keterampilan motorik halus
anak CP dalam konteks pendidikan inklusif.
Kata kunci: kemampuan motorik halus, anak CP, media maze, pembelajaran
kontekstual, penelitian tindakan kelas.

SEARCH