Penurunan tingkat Non-Revenue Water (NRW) merupakan salah satu indikator kinerja
penting bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia. Namun, sebagian
besar PDAM masih menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kebocoran air akibat
keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Disertasi ini bertujuan untuk
mengembangkan model pelatihan berbasis Blended Learning dalam rangka
meningkatkan keterampilan teknis pelaksana penurunan NRW di lingkungan PDAM,
dengan fokus pada efektivitas dan efisiensi penyampaian pelatihan di seluruh wilayah
Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak terhadap strategi
pelatihan inovatif yang mampu menjangkau lebih banyak peserta secara cepat, efisien,
dan fleksibel, mengingat pelatihan konvensional bersifat terbatas secara geografis dan
kapasitas peserta. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan (research
and development) dengan pendekatan desain model pembelajaran Dick & Carey. Proses
pengembangan model terdiri dari tahapan analisis kebutuhan, perancangan model
konseptual, penyusunan modul berbasis Learning Management System (LMS), hingga
evaluasi formatif dan sumatif yang melibatkan para ahli bidang desain pembelajaran,
konten teknis NRW, serta media pembelajaran digital. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa model pelatihan yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan peserta pelatihan, khususnya dalam memahami prosedur teknis,
penggunaan alat ukur kebocoran air, serta pemecahan masalah berbasis kasus (problembased learning). Model Blended Learning yang dikembangkan mengintegrasikan
pembelajaran daring dengan sesi praktik lapangan (on-the-job training), serta
memanfaatkan teknologi pendidikan seperti Learning Management System (LMS),
simulasi interaktif, video tutorial, dan evaluasi berbasis kuis digital. Keunggulan
pendekatan ini terletak pada fleksibilitas waktu, aksesibilitas materi, serta kemampuan
untuk menjangkau peserta pelatihan di berbagai daerah secara simultan. Selain itu,
pendekatan ini juga memfasilitasi pembelajaran mandiri dan kolaboratif sesuai dengan
karakteristik pembelajar dewasa di lingkungan kerja.
Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap penguatan strategi peningkatan
kompetensi teknis di sektor pelayanan publik berbasis air minum, serta memberikan
dasar konseptual dan praktis bagi lembaga pelatihan PDAM dalam mengadopsi metode
pembelajaran yang lebih adaptif, efisien, dan berdampak langsung terhadap peningkatan
kinerja operasional. Disertasi ini menekankan pentingnya investasi dalam
pengembangan SDM berbasis teknologi pendidikan sebagai solusi strategis untuk
menjawab tantangan keberlanjutan layanan air minum di Indonesia.
Kata kunci: Blended Learning, Non-Revenue Water (NRW), Pelatihan SDM PDAM,
Teknologi Pendidikan

2025000615ram

TP/sin RAM 2025

Perpustakaan Pascasarjana UNJ

Available