Kreativitas sangat penting, terutama pada usaha kecil dan menengah (UKM) yang harus bertahan, bekerja secara efektif, dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model penentu kreatifitas organisasi pada industri kreatif dalam ruang lingkup provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jenis explanatory. Populasi penelitian ini adalah seluruh usaha kecil menengah yang terdaftar pada salah satu asosiasi binaan dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta berjumlah 295, dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 143. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan Structural Equation Model (SEM), dengan software Partial Least-Square (PLS). Hasil penelitian memberi bukti empiris bahwa penentu kreatifitas organisasi dapat dilihat dari pengaruh langsung reward, training, dan knowledge sharing. Dari sisi pengaruh langsung: Knowledge-sharing terhadap organizational-creativity memperoleh nilai jalur paling tinggi dalam membentuk organizational creativity, diikuti training terhadap knowledge-sharing, training terhadap organizational creativity, rewards terhadap knowledge-sharing, dan rewards terhadap organizational-creativity. Faktor penentu kreatifitas organisasi secara tidak langsung diantaranya: reward, dan training, jika dimediasi dari knowledge-sharing. Nilai jalur tertinggi untuk pengaruh tidak langsung terdapat pada training terhadap organizational-creativity melalui knowledge-sharing, diikuti rewards terhadap organizational-creativity melalui knowledge-sharing. Sementara, transactional-leadership tidak terbukti secara empiris dalam menentukan kreatifitas organisasi, baik secara langsung, maupun ketika dimediasi oleh knowledge-sharing. Penelitian ini menghadirkan berbagai rekomendasi scientific dan praktis. Pemodelan pada penelitian ini dapat digunakan secara ilmiah pada penelitian akan datang untuk dikembangkan lebih lanjut, serta secara praktis, pihak regulator maupun pemangku kebijakan dapat menggunakan model pada penelitian ini, guna menstimulus kreatifitas pada industri kreatif untuk benar-benar menjadi kreatif.
Kata Kunci: Kreatifitas Organisasi; Transactional-Leadership; Reward; Training; Knowledge-Sharing